JAKARTA, KOMPAS - Presiden Joko Widodo akhirnya menyatakan bahwa pertemuan dengan Prabowo Subianto akan berlangsung setelah sengketa hasil Pemilu Presiden di Mahkamah Konstitusi berakhir. Pernyataan ini berbeda dengan pernyataannya sebelumnya sejak awal pencoblosan Pemilu 2019 pada 17 April lalu, yang ingin segera bertemu dengan Prabowo. Sebelumnya, Prabowo sendiri sejak awal sudah memberikan sinyal serupa.
Menjawab pertanyaan para wartawan di Surabaya, Jawa Timur, terkait rencana pertemuan dengan Prabowo Subianto, Kamis (20/6/2019), Presiden Joko Widodo berkata singkat, “MK biar selesai dulu.”
Presiden Jokowi sebenarnya tercatat sejak awal atau selesainya pencoblosan pemilu pada 17 April lalu, sudah menyatakan keinginannya untuk bertemu dengan pesaingnya dalam kontestasi pemilu, Prabowo Subianto. Untuk itu, ia mengutus Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk menjajaki pertemuannya. Namun, Prabowo menolak dengan alasan ingin berkonsentrasi memantau hasil pemilu dan menunggu keputusan sidang MK.
Awal Juni lalu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade mengisyaratkan pertemuan kemungkinan dilangsungkan seusai putusan MK. Saat ini, sidang Perselisihan Hasil Pemilu Presiden masih berlangsung. MK memeriksa perkara sejak 14 Juni lalu, dan rencananya akan membacakan putusan pada 28 Juni ini.
Mengenai rencana pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengaku belum tahun persis. Namun, katanya, upaya yang dilakukan untuk merealisasikan pertemuan itu sudah cukup kuat.
“Perlu kita catat, dari awal Pak Jokowi sudah menginginkan adanya pertemuan tersebut,” kata Moeldoko.
Bantuan Wapres JK
Sehari setelah pemungutan suara, Kamis (18/4/2019), Jokowi masih mengatakan bahwa persahabatan dan silaturahmi dirinya dan KH Ma’ruf Amin dengan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno tak akan putus. Karenanya, dia mengutus seseorang untuk menemui Prabowo. “Agar kita bisa berkomunikasi dan kalau bisa bertemu sehingga rakyat melihat bahwa Pemilu kemarin sudah selesai dengan lancar, aman, dan damai, tidak ada suatu apapun,” tutur Presiden saat itu.
Keinginan ini beberapa kali disampaikan Presiden Jokowi secara terbuka. Bukan hanya mengutus Luhut Panjaitan yang sesama mantan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Presiden juga meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menemui Prabowo Subianto untuk memuluskan pertemuan tersebut.
Pada 23 Mei lalu, Wapres Kalla pun berbincang dengan Prabowo. Seusai pertemuan tersebut, Wapres Kalla pun menyiratkan kemungkinan pertemuan seusai putusan MK.
“Sebenarnya soal waktu saja. Jadi karena Pak Prabowo dengan baik membawa itu ke MK, itu suatu solusi demokratis, konstitusional. Ya kita menunggu hasil MK,” tutur Kalla kepada wartawan di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (11/6/2019) lalu.
Presiden Jokowi menilai pertemuannya dengan Prabowo dan elit politik lainnya ini penting. Sebab, pertemuan ini akan menunjukkan para elite politik memiliki hubungan yang baik-baik dan tidak bermasalah. “Saya kira itu, kalau elitenya rukun, baik-baik saja, di bawah kan dingin, akan sejuk,” kata Presiden pada 23 Mei lalu.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.