Mati Ketawa dan Kenyang Ala Osaka
Jika Anda di Jepang mengenalkan diri sebagai orang Osaka, berarti Anda harus siap dianggap lucu. Meski tidak seluruhnya, orang-orang Osaka memang dikenal kerap berusaha membuat lawan bicaranya tertawa.
Humor menjadi industri yang digarap serius di Osaka, kota metropolitan kedua di Jepang setelah Tokyo. Kawasan Namba di pusat Osaka adalah salah satu tempat orang menyaksikan pertunjukan komedi.
Pelawak tunggal dan pelawak duet, atau lebih dikenal sebagai manzai, secara rutin tampil di gedung pertunjukan yang dirintis dan dikelola oleh keluarga Yoshimoto. Para pelawaknya tidak hanya dari Jepang. Ada orang-orang asing, seperti Chad Mullane dari Australia atau Lee The Fifth dari Amerika Serikat, yang bekerja pada Yoshimoto Kogyo, perusahaan hasil transformasi bisnis yang dirintis keluarga Yoshimoto pada awal abad ke-20.
Tak mudah bagi orang Indonesia atau warga asing untuk memahami komedi Jepang. Bagi orang Indonesia, contoh komedi Jepang bisa disaksikan lewat acara Benteng Takeshi. Acara itu contoh keseriusan Jepang menggarap komedi.
Baca juga: Cerita dari Jepang (Bagian 1): Kansai di Barat, Kanto di Timur
Di Osaka, komedi memang bisnis serius. Yoshimoto Kogyo punya akademi untuk melatih calon komedian. Perusahaan itu juga punya banyak kontrak untuk memasarkan produknya melalui televisi, ponsel, hingga cendera mata. Bahkan, perusahaan itu punya anak usaha di Indonesia.
"Bagi orang luar, komedi Jepang terkesan seperti orang marah-marah di panggung. Saya dikenal di panggung sebagai orang Amerika pemarah. Sudah bertahun-tahun saya mementaskan itu dan tetap disukai," kata Lee saat ditemui Kompas di kantor Yoshimoto di Osaka, Mei lalu.
"Orang Jepang suka keteraturan, bahkan dalam komedi. Mereka suka hal-hal diantisipasi. Anda mungkin tidak menemukan komedi model Barat di sini," ujar Mullane.
Tanpa politik
Komedian di Jepang sejak lama tidak membahas politik, agama, atau ras yang bisa ditemukan dalam berbagai pentas komedi negara lain. "Pelawak di sini harus berusaha mendapat ide lebih baik," tambah penulis buku "Yonimo Kimyona Nippon no Owarai" (Kata Aneh dalam Lawak Jepang) itu.
Politik dilarang jadi bahan komedi di Jepang sejak awal abad ke-17. Setelah ratusan tahun, kebiasaan itu masih bertahan sampai sekarang. "Komedi Jepang sepertinya terlalu serius," kata Martin, pelancong asal Argentina.
Mereka yang kesulitan menyimak komedi Jepang, bisa menyaksikan pertunjukan lain, seperti pentas musik NMB48 atau kabaret bernama "Keren Show". NMB48 adalah grup vokal yang juga dikelola Yoshimoto Kogyo. Seperti JKT48 di Indonesia, NMB48 adalah kembaran dari AKB48, kelompok vokal asal Tokyo.
Sementara Keren mirip seperti teater Broadway yang penuh tarian. Bedanya, di Keren tidak ada dialog dan minim nyanyian. Para penampilnya sepenuhnya menunjukkan kelincahan menari. Keren adalah pertunjukan baru di Cool Park Japan, kawasan dekat Kastil Osaka.
Lewat pentas itu, orang bisa melihat selintas sejarah Osaka. Hantu-hantu Jepang, samurai, hingga kehidupan modern Jepang dipadukan dengan latar panggung yang menggunakan tata lampu tiga dimensi.
Menonton aneka pertunjukan komedi bukan satu-satunya yang bisa dilakukan di Osaka. Bukan tanpa alasan jika prefektur itu dikenal sebagai dapur Jepang. Selama berabad-abad, Osaka menjadi pemasok kebutuhan Kyoto dan Tokyo yang pernah bergantian menjadi ibu kota Jepang. Sebagai kota dagang dan pelabuhan, Osaka bisa memainkan peran sebagai pemasok kebutuhan, mulai dari kain sampai makanan orang-orang di Kyoto dan Tokyo.
Di berbagai penjuru Osaka, ada banyak tempat makan. Jika tak punya banyak waktu, Anda bisa datang ke Jalan Dotonbori yang terkenal di kalangan pelancong. Takoyaki dan Okonomiyaki adalah menu wajib di Osaka.
Takoyaki adalah camilan seperti bakso goreng, okonomiyaki adalah panekuk yang isinya bisa apa saja, tergantung keinginan pembeli. Secara ringkas, okonomiyaki memang bermakna "Apa yang mau dimasak".
Tentu saja belum dianggap ke Jepang bila seseorang belum makan sushi, yakiniku, atau sashimi. Di Osaka, Anda bisa memakan sushi seperti lazimnya terlihat di berbagai negara. Bisa juga memakan sushi yang ditekan dalam kotak kayu sehingga bentuknya rata.