JAYAPURA, KOMPAS Pelaksanaan imunisasi polio untuk 16 kabupaten di Papua belum mencapai 95 persen. Bahkan, 64 puskesmas terindikasi belum melaksanakan imunisasi polio.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Papua Aaron Rumainum mengatakan, ke-64 puskesmas tersebut belum melaporkan pelaksanaan imunisasi polio. Puskesmas itu tersebar di sembilan kabupaten, yakni Mamberamo Raya, Jayawijaya, Intan Jaya, Dogiyai, Mamberamo Tengah, Puncak Jaya, Tolikara, Paniai, dan Mimika.
”Kami akan meminta klarifikasi dinas kesehatan di kabupaten terkait,” kata Aaron, di sela kegiatan evaluasi pelaksanaan imunisasi polio putaran kedua yang diselenggarakan oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak-anak (Unicef), Jumat (21/6/2019), di Jayapura.
Menurut dia, tanpa pemberian imunisasi bagi anak usia 0 bulan hingga 15 tahun dengan cakupan 95 persen, ada potensi terjadi kejadian luar biasa (KLB) polio.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Papua, sudah ditemukan tiga kasus polio di Yahukimo dari November 2018 hingga Maret 2019. Cakupan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio putaran kedua untuk Papua hingga Rabu (19/6) mencapai 56,92 persen dari target 1.063.000 anak.
”Dalam pertemuan, kami mengingatkan kembali jajaran dinas kesehatan dari 16 kabupaten di Papua untuk meningkatkan cakupan imunisasi hingga 95 persen agar tak terjadi KLB polio,” ujarnya.
Ia berharap dinas kesehatan seluruh Papua menyediakan fasilitas rantai dingin untuk penyimpanan vaksin pada 2020. Tanpa ketersediaan alat pendingin, vaksin hanya dapat bertahan satu hari.
”Ada 463 puskesmas di Papua. Namun, baru sekitar 70 persen yang memiliki fasilitas rantai pendinginan,” ucapnya. Kepala Kantor Unicef Papua dan Papua Barat Try Laksono Harysantoso mengatakan, kegiatan Unicef ini untuk mendukung Dinas Kesehatan Papua dan dinas kesehatan kabupaten dalam pelaksanaan imunisasi polio.
Unicef menempatkan tenaga konsultan di sejumlah daerah di Papua yang melaksanakan imunisasi polio. ”Salah satu bentuk dukungan Unicef adalah membuat analisis ketersediaan vaksin untuk pelaksanaan sub-PIN polio putaran kedua. Kami ingin memastikan pelaksanaan imunisasi polio berjalan dengan baik,” ucap Try. (FLO)