Abrasi hingga 40 meter terjadi sepanjang Pantai Segara Sari Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur, setidaknya dalam lima tahun terakhir. Jika dibiarkan, mobilitas pengunjung bisa terganggu. Alasannya, air pasang hanya berjarak sekitar 3 meter dari jalan raya.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS – Abrasi hingga 40 meter terjadi sepanjang Pantai Segara Sari Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur, setidaknya dalam lima tahun terakhir. Jika dibiarkan, mobilitas pengunjung bisa terganggu. Alasannya, air pasang hanya berjarak sekitar 3 meter dari jalan raya.
Pantai Manggar memanjang 750 meter di sisi timur Balikpapan. Sekitar 300 meter lahan di pantai itu terdampak abrasi yang tersebar di beberapa titik. Pada Jumat (21/6/2019), terdapat enam pohon tumbang karena tanah terkikis. Sebuah menara pantau juga nyaris roboh karena pijakannya terdampak abrasi.
Umar (65), petugas kebersihan Pantai Manggar, mengatakan, saat air pasang dan gelombang sedang tinggi, air laut menggenangi gazebo di pinggir pantai. Hal itu membuat beberapa gazebo di sepanjang Pantai Manggar miring karena pasir terkikis. Beberapa tanggul yang dibangun pemerintah juga terlihat roboh.
“Dulu, gazebo di sini rapi. Ada banyak juga pohon di depannya. Ketika gelombang tinggi, lama-lama pohon tumbang sendiri dan gazebonya jadi tidak lurus lagi,” kata Umar.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Pantai Segara Sari Manggar Rusliansyah mengatakan, tanggul itu baru selesai dikerjakan pada akhir tahun 2018. Namun, hanya bertahan dua bulan karena tak mampu menahan air pasang pada Februari 2019.
Ia mengatakan, sudah melaporkan abrasi di Pantai Manggar saat rapat koordinasi dengan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan. Ia berharap, pembuatan tanggul yang ideal segera terwujud. Sebab, saat air laut pasang dan gelombang tinggi, air nyaris sampai ke jalan aspal.
“Jarak air sekitar tiga meter dari jalan aspal untuk lalu-lalang kendaraan pengunjung. Pemecah ombak yang baik memang dibutuhkan,” kata Rusliansyah.
Jika dibiarkan, abrasi berpotensi meluas. Pohon mangrove yang berada di sekitar pantai sangat sedikit dan hanya terlihat memanjang sekitar 50 meter di dekat pusat jajanan. Rusliansyah khawatir, hal ini akan berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan. Setiap akhir pekan, jumlah kunjungan di Pantai Manggar sekitar 6.000 orang. Saat libur lebaran tahun ini, kunjungan mencapai 12.000 orang.
Upaya perbaikan
Kepala Bidang Pariwisata di Disporapar Balikpapan Irma Nurmayanti, mengatakan, penanganan abrasi sudah diusulkan pada 2017 ke Dinas Pekerjaan Umum Balikpapan untuk ditindaklanjuti. Namun, pada 2018, baru perbaikan jalan yang disetujui.
“Kami sudah menyampaikan tentang hal ini. Mungkin karena anggarannya tidak sedikit, jadi tidak bisa langsung,” ujar Irma.
Tindak lanjut penanganan abrasi Pantai Manggar ada di bawah tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur karena membutuhkan biaya besar. Kepala Bidang Sumber Daya Air di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur Irhamsyah tidak bisa dihubungi saat ingin dikonfirmasi.