Semen Padang FC belum bisa mengakhiri hasil buruk pada laga keempat Liga 1 2019 di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Sumatera Barat, Jumat (21/6/2019) malam. Berposisi sebagai tuan rumah, tim ”Kabau Sirah” terjungkal oleh tim sesama Sumatera Perseru Badak Lampung FC dengan skor 1-2.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Semen Padang FC belum bisa mengakhiri hasil buruk pada laga keempat Liga 1 2019 di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Sumatera Barat, Jumat (21/6/2019) malam. Berposisi sebagai tuan rumah, tim ”Kabau Sirah” terjungkal dari tim sesama Sumatera, Perseru Badak Lampung FC, dengan skor 1-2.
Di bawah guyuran hujan, kedua tim memulai permainan dengan hati-hati. Kedua tim saling jual beli serangan meskipun lebih sering mentah di lini pertahanan.
Namun, kondisi itu tidak bertahan lama karena tim tamu berhasil unggul terlebih dulu pada menit ke-26 melalui gelandang Abdul Rahman Lestaluhu, pemain pinjaman dari Semen Padang FC.
Tertinggal satu gol, tuan rumah menggencarkan serangan. Upaya Semen Padang FC untuk menyamakan kedudukan berhasil pada menit ke-33 melalui bek sayap Muhammad Rifqi. Menerima bola rebound hasil tendangan bebas gelandang Jose Sardon, Rifqi melancarkan tendangan keras dan tak mampu ditepis kiper tim tamu, Daryono. Pada sisa babak pertama, kedua tim tidak mampu menambah gol.
Pada babak kedua, Semen Padang FC yang memburu kemenangan pertama memperagakan permainan terbuka. Namun, keputusan itu justru jadi awal petaka.
Kecolongan
Keasyikan menyerang, tim kebanggaan ”Urang Awak” ini malah kecolongan pada menit ke-52 melalui F Torres. Mendapat sodoran bola dari Abdul Rahman Lestaluhu melalui serangan balik cepat, Torres sukses menyarangkan bola ke sebelah kanan gawang Teja Paku Alam.
Pada sisa waktu pertandingan, Semen Padang FC mengurung pertahanan Perseru Badak Lampung FC. Di sisi lain, tim tamu menahan diri sambil sesekali menunggu kesempatan melalui serangan balik. Hingga peluit akhir berbunyi tidak ada gol tercipta. Semen Padang FC terjungkal di kandang sendiri.
Pelatih Semen Padang FC Syafrianto Rusli mengakui kekalahan timnya. Menurut dia, perubahan skema permainan menjelang pertandingan menjadi salah satu faktor kekalahan timnya.
Pemain depan Karl Max ”Danny” Barthélémy yang diproyeksikan sebagai juru gedor selama latihan tiba-tiba tidak dapat bermain karena kembali merasakan sakit di punggungnya. Posisinya kemudian diisi Afriansyah.
”Skema permainan berubah dibandingkan yang kami persiapkan saat latihan,” kata Syafrianto.
Terkait dengan salah satu gol tim tamu yang tercipta dari skema serangan balik, Syafrianto mengatakan, tiga pemain depan terlambat kembali ke belakang. Akibatnya, lini pertahanan kedodoran. Permainan terbuka Semen Padang FC dihukum oleh tim tamu.
Sementara itu, juru latih Perseru Badak Lampung FC, Jan Saragih, mensyukuri kemenangan kedua timnya pada laga tandang. Dua kekalahan telak di awal musim, melawan PS Tira Persikabo (0-3) dan PSM Makassar (0-4), menjadi pembelajaran bagi Perseru Badak Lampung FC. Perubahan terlihat saat tim yang bermarkas di Stadion Sumpah Pemuda, Lampung, itu meraup poin penuh di kandang Kalteng Putra dengan skor 0-1.
”Kekalahan tersebut jadi proses pembelajaran bagi kami untuk pertandingan sesudahnya, baik dalam menyerang maupun bertahan,” kata Jan.
Dengan hasil ini, Semen Padang FC belum bisa mengakhiri hasil buruk dengan dua kekalahan dan dua hasil imbang. Kabau Sirah tertahan di peringkat ke-14 dengan dua poin. Sementara itu, Perseru Badak Lampung melejit tujuh peringkat ke posisi kelima dengan koleksi enam poin.