Satu kota dan empat kabupaten di Papua berada di jalur Sesar Mamberamo. Warga disiapkan menghadapi kemungkinan dampak gempa baru ataupun gempa susulan.
JAYAPURA, KOMPAS Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 yang mengguncang Kabupaten Jayapura, Papua, pukul 16.05 WIT, Minggu (23/6/2019), tidak memicu tsunami. Gempa tersebut masih satu rangkaian dengan tiga gempa di Kabupaten Sarmi, Kamis lalu, yang merusak puluhan rumah yang dihuni 240 jiwa.
Menurut data Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura, empat daerah di utara Papua dilalui Sesar Mamberamo yang rawan gempa. Keempat daerah itu adalah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Kabupaten Sarmi.
Kepala Balai Besar MKG Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili meminta warga Jayapura tetap tenang. ”Jangan terpengaruh isu-isu yang tidak jelas,” katanya, Minggu.
Gempa kemarin tergolong gempa dangkal dengan kedalaman 34 kilometer. Guncangan gempa terasa hingga Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura. Tidak ada laporan kerusakan.
Manajer Pusat Pengendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Jonathan Koirewoa mengatakan, pihaknya telah meningkatkan mitigasi bencana menghadapi gempa di empat kabupaten rawan gempa.
”Kami telah melaksanakan program Kampung Tangguh Bencana di Sarmi, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, dan Keerom. Salah satu wujud nyata adalah membuat jalur evakuasi saat tsunami,” ujar Jonathan.
Distribusi bantuan
Terkait distribusi bantuan gempa M 6,3 di Sarmi, pemkab menyalurkan bantuan sejumlah kebutuhan pokok bagi 240 pengungsi. Rumah ratusan warga rusak ringan hingga berat.
”Tidak ada warga terluka dan meninggal. Pemkab Sarmi tidak hanya mengirimkan bantuan, kami juga akan memperbaiki rumah dan sejumlah fasilitas publik secepatnya,” kata Bupati Sarmi Eduard Fonataba.
Berdasarkan data BPBD Provinsi Papua, kerusakan bangunan ada di Kampung Togonfo dan Kampung Manukania, Sarmi. Di Togonfo, 12 rumah, 1 sekolah, dan 1 tempat ibadah rusak. Di Manukania, 26 rumah rusak ringan dan rusak, serta 150 warga mengungsi.
”Selain menyiapkan bantuan, kami juga meminta BPBD Sarmi mewaspadai gempa susulan dan dampaknya,” kata Kepala BPBD Papua Welliam Manderi. (FLO)