Konsep Indo-Pasifik, yang dirintis dan dikampanyekan Indonesia, dalam menghadapi dinamika kawasan, diterima menjadi pandangan ASEAN. Para pemimpin ASEAN memuji peran RI.
JAKARTA, KOMPAS Pandangan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN tentang Indo-Pasifik, yang telah diadopsi para pemimpin ASEAN, akan memandu peran dan kerja sama ASEAN di wilayah yang lebih luas di kawasan Indo-Pasifik. Indonesia mendapat pujian dengan disebut secara khusus atas inisiatifnya memimpin perumusan Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik dalam pernyataan ketua yang dirilis pada hari terakhir KTT ASEAN, Minggu (23/6/2019).
”Kami mengadopsi Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik yang akan membantu memandu keterlibatan dan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik,” demikian antara lain bunyi pernyataan ketua yang memuat 57 poin hasil KTT. ”Kami mendorong para mitra eksternal untuk mendukung dan melakukan kerja sama dengan ASEAN pada area-area utama yang dipaparkan dalam pandangan tersebut sebagai kontribusi mereka menjaga perdamaian dan kemakmuran di kawasan.”
Ditegaskan pula bahwa sentralitas ASEAN, inklusivitas, komplementaritas, tata berdasarkan aturan sesuai hukum internasional, dan komitmen pada keterlibatan ekonomi di kawasan adalah prinsip-prinsip utama Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik. Pandangan Indo-Pasifik ini diadopsi para pemimpin ASEAN, Sabtu lalu.
Konsep Indo-Pasifik terus- menerus dikampanyekan Indonesia, baik melalui Presiden Joko Widodo maupun Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, dalam berbagai pertemuan ASEAN. Gagasan ini diinisiasi Indonesia setelah melihat ancaman pertarungan negara-negara besar di Asia Pasifik dan Samudra Hindia, seperti AS dan China, serta India, Australia, dan Jepang, yang akan memengaruhi Asia Tenggara.
”Sejumlah kepala negara mengapresiasi Indonesia yang menginisiasi pandangan tersebut,” kata Retno dalam temu media, Sabtu. ”Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, misalnya, mengatakan, pandangan ini membuat ASEAN terlihat mandiri dalam bersikap terhadap situasi dan kerja sama di kawasan Indo-Pasifik.”
Mengutip dokumen Pandangan ASEAN tentang IndoPasifik, terdapat empat elemen utama di dalam pandangan tersebut. Pertama, ASEAN memiliki peran utama dan strategis di Asia Pasifik dan Samudra Hindia sebagai kawasan yang terintegrasi. Kedua, Indo-Pasifik merupakan kawasan yang mengutamakan dialog dan kerja sama daripada persaingan.
Ketiga, kawasan Indo-Pasifik mengutamakan pembangunan dan kesejahteraan menyeluruh. Keempat, ASEAN mengedepankan wilayah dan perspektif kemaritiman dalam pengembangan arsitektur regional.
Isu-isu lain yang dibahas para pemimpin ASEAN di KTT ini, antara lain Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), isu pengungsi Rohingya, Kode Tata Berperilaku di Laut China Selatan, sampah laut, hingga pencalonan negaranegara ASEAN untuk tuan rumah Piala Dunia 2034.
Hari Minggu kemarin, selain menghadiri KTT ASEAN, Presiden Joko Widodo juga menghadiri KTT Ke-13 Wilayah Pertumbuhan Brunei Darusallam-Indonesia-Malaysia-Filipina-Asia Timur (BIMP-EAGA) dan KTT Ke-12 Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT).
Retno, yang mendampingi Presiden, mengatakan bahwa dalam pertemuan IMT-GT, Indonesia menggarisbawahi tiga area kerja sama untuk Indonesia-Malaysia-Thailand. Kerja sama ketiga negara fokus pada konektivitas, keberlanjutan, dan industri halal. (INA/LSA)