ujuh warga Lamongan, yang menjadi korban kecelakaan maut antara Toyota Avanza dan Bus Rosalia Indah di ruas Jalan Boyolali-Salatiga, Senin(24/6/2019) dimakamkan berdampingan.
Oleh
ADI SUCIPTO KISSWARA
·2 menit baca
LAMONGAN, KOMPAS — Tujuh warga Lamongan, yang menjadi korban kecelakaan maut antara Toyota Avanza dan bus Rosalia Indah di ruas Jalan Boyolali-Salatiga, Senin (24/6/2019), dimakamkan berdampingan. Mereka dimakamkan dalam satu liang lahat yang digali menggunakan alat berat.
Tujuh korban itu meninggal karena kecelakaan di Tengaran, Semarang, Jawa Tengah. Mereka yang masih satu kerabat dikuburkan bersamaan di pemakaman desa di Dusun Babatan, Desa Sumberdadi, Kecamatan Mantup. Kerabat korban Sugianto menyebutkan, tujuh jenazah tiba di rumah duka Senin dini hari.
Salah satu korban, yaitu M Imam Sholahuddin (44), warga Kelurahan Kalibata Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, merupakan pengemudi mobil Toyota Avanza B 157 NIK. Korban lain, Muslikah (64), Masyhuda Zainuddin (64), dan Sutarsih (61); pasangan suami istri M Affandi (61) dan Umi Hanik (57), yang merupakan saudara Sutarsih; dan Diyah Sriwulandari (24), keponakan M Imam Sholahuddin.
Kepala Desa Sumberdadi Sugiono menjelaskan, alat berat digunakan untuk mempermudah proses pemakaman. Korban dimakamkan secara berdampingan.
Kecelakaan terjadi saat mobil Toyota Avanza berisi delapan orang, termasuk sopir, melaju dari Boyolali menuju Salatiga. Sampai di Dusun Ngentak, Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, mobil oleng ke kanan melewati marka.
Dari arah berlawanan meluncur kencang bus Rosalia Indah yang dikemudikan Budi Priyanto, warga Sukoharjo, Jateng. Kedua kendaraan bertabrakan, 6 orang tewas di lokasi, 1 orang meninggal di rumah sakit, dan 1 orang dirawat intensif. Satu korban, Muhammad Nuruddinillah (17), masih dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Salatiga, Kabupaten Semarang.