logo Kompas.id
Volume Air Embung di Gunung...
Iklan

Volume Air Embung di Gunung Kidul Menyusut

Memasuki musim kemarau, volume air di sejumlah embung di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai menyusut. Bila tidak ada hujan dalam beberapa waktu ke depan, sebagian embung itu diperkirakan mengering dalam waktu 2-3 bulan. Padahal, embung-embung itu menjadi sumber air untuk lahan pertanian dan perkebunan di sekitarnya.

Oleh
HARIS FIRDAUS
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iAH6rzBIClB8f3WHjuGu5h5pjh8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190624HRS5_1561379527.jpg
KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Warga melihat kondisi Embung Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang airnya mulai menyusut, Senin (24/6/2019). Saat penuh, volume air di Embung Nglanggeran bisa mencapai 12.000 meter kubik. Namun, memasuki musim kemarau, volumenya terus berkurang hingga sekitar 8.000 meter kubik saat ini.

WONOSARI, KOMPAS – Memasuki musim kemarau, volume air di sejumlah embung di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai menyusut. Bila tidak ada hujan dalam beberapa waktu ke depan, sebagian embung itu diperkirakan mengering dalam waktu 2-3 bulan. Padahal, embung-embung itu menjadi sumber air untuk lahan pertanian dan perkebunan di sekitarnya.

Embung yang volumenya mengalami penyusutan itu antara lain Embung Nglanggeran yang berlokasi di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, serta Embung Batara Sriten yang berada di Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000