Sabu Raijua Wakili NTT Ikut Festival Pesona Wonderful di Norwegia
›
Sabu Raijua Wakili NTT Ikut...
Iklan
Sabu Raijua Wakili NTT Ikut Festival Pesona Wonderful di Norwegia
Tim kesenian dari Sabu Raijua yang berjumlah 20 orang mewakili Nusa Tenggara Timur dipercayakan mengikuti festival pesona Wonderful di Norwegia pada 29 Juni-2 Juli 2019. Tim kesenian membawakan empat tarian dan atraksi tenun ikat. Sebagai wakil NTT, mereka harus tampil maksimal guna meraih simpatik penonton selama di luar negeri.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Tim kesenian dari Sabu Raijua yang berjumlah 20 orang mewakili Nusa Tenggara Timur dipercayakan mengikuti festival pesona Wonderful di Norwegia pada 29 Juni-2 Juli 2019. Tim kesenian membawakan empat tarian dan atraksi tenun ikat. Sebagai wakil NTT, mereka harus tampil maksimal guna meraih simpatik penonton selama di luar negeri.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur Wayan Dharmawan di Kupang, Selasa (25/6/2019), mengatakan, empat tarian yang dibawakan adalah ”padoa”, biasa dibawakan untuk menyambut tamu agung; ”ledo hawu”, syukuran atas hasil usaha; ”haba koorai”, ajakan untuk menanam di kebun; dan tarian ”kewi jaru”, kelincahan dalam berperang.
Tarian padoa dan tarian ledo hawu telah memecahkan rekor Muri 2017 dengan menyertakan 5.000 penari. Dua tarian ini merupakan tarian utama, ditambah dua tarian lain. Para penari adalah siswa sekolah menengah atas, yang dipilih dari beberapa sekolah di Seba, ibu kota Kabupaten Sabu Raijua. Siswa SMA ini dilibatkan karena mereka lebih mandiri dibandingkan dengan siswa SMP atau SD.
Sudah populer
Persiapan para penari selama tiga bulan. Namun, tarian-tarian di atas sudah populer di kalangan masyarakat Sabu. Pelatihan tiga bulan itu hanya untuk pemantapan. Peserta juga telah diajari pengetahuan dasar tentang negara Norwegia, terutama kondisi geografis, bahasa, dan makanan (kuliner) di negeri tersebut.
Jumlah penari 13 orang, yakni 6 perempuan dan 7 laki-laki. Selain melakukan latihan di Sabu, juga latihan di Kota Kupang, melibatkan dua seniman asal Sabu yang sudah lama menekuni tarian Sabu, khususnya, dan NTT pada umumnya.
Alat-alat musik ini pun dibawa dari NTT. Para peserta adalah siswa SMA di Sabu. Tiga dari pemain musik ini juga berperan sebagai penari dan penyanyi.
Dalam rombongan juga turut empat pemain musik tradisional. Dua orang untuk memukul gong, satu kendang, dan satu pemain sasando. ”Alat-alat musik ini pun dibawa dari NTT. Para peserta adalah siswa SMA di Sabu. Tiga dari pemain musik ini juga berperan sebagai penari dan penyanyi,” katanya.
Selain itu, dibawakan juga alat-alat tenun ikat untuk dipraktikkan di hadapan para pengunjung (penonton). Akan ada penutur yang menjelaskan bagaimana cara menenun di kalangan masyarakat Sabu dan NTT. Kegiatan ini dibiayai dari APBD Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT. Anggaran terbatas sehingga NTT hanya mengirim 20 orang.
Tujuan kegiatan, salah satu upaya menarik wisatawan asing ke Indonesia, terutama NTT. Pemprov NTT menargetkan wisatawan tahun ini sebanyak 1,5 juta orang. Sampai 2023, provinsi ini menargetkan 3 juta wisatawan berkunjung ke NTT. Setiap tahun, jumlah wisatawan harus bertambah sehingga promosi dan persiapaan infrastruktur, akomodasi, dan penginapan perlu ditingkatkan.
Budaya unik
Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke mengatakan, penunjukan Sabu Raijua langsung oleh Gubernur NTT, dengan alasan Sabu memiliki budaya unik dibandingkan dengan kabupaten lain. Pada 9-12 September 2019 akan berlangsung festival jelajah Kalaba Madja di Sabu.
Jadi, kegiatan di Norwegia sekaligus mempromosikan festival yang berlangsung September itu. Apalagi, pada 2018, Kalaba Madja masuk dalam salah satu dari 10 jenis apresiasi pesona Indonesia. Festival ini akan menampilkan semua jenis tarian, musik tradisional, dan budaya lokal Sabu Raijua.
Dengan penunjukan ini, Sabu Raijua semakin terpacu dalam mengemban kebudayaan, khususnya seni tari dan musik. Seni tari, lagu daerah, dan alat musik tradisional Sabu akan terus digali, dipertahankan, dan dipromosikan ke dunia luar.
Ia mengatakan, tim kesenian yang akan didampingi Gubernur Viktor Laiskodat, Bupati Sabu Raijua, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT ini diharapkan bisa tampil maksimal untuk menarik simpatik dari penonton. Tidak hanya gerak tari, tetapi juga mereka menampilkan busana khas Sabu atau NTT, yang diperjelas dengan atraksi peragaan tenun ikat tersebut.