13 Juta Meter Kubik Air Bendungan untuk Pengairan di Solo Raya
›
13 Juta Meter Kubik Air...
Iklan
13 Juta Meter Kubik Air Bendungan untuk Pengairan di Solo Raya
Sebanyak 18 bendungan di wilayah Solo Raya, Jawa Tengah, saat ini masih menyimpan air sebanyak 13 juta meter kubik. Air itu digunakan untuk mengairi 11.016 hektar lahan pertanian selama dua bulan ke depan.
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS – Sebanyak 18 bendungan di wilayah Solo Raya, Jawa Tengah, saat ini masih menyimpan air sebanyak 13 juta meter kubik. Air itu digunakan untuk mengairi 11.016 hektar lahan pertanian selama dua bulan ke depan.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Charisal Akdian Manu mengatakan, di wilayah Solo Raya ada 20 bendungan. Sebanyak 18 diantaranya dikelola oleh BBWS Bengawan Solo, sedangkan dua lainnya dikelola Perum Jasa Tirta 1, yakni Bendungan Wonogiri atau Waduk Gajah Mungkur dan Bendungan Mulur.
“Untuk 18 bendungan yang di kelola oleh BBWS Bengawan Solo luas tanam saat ini sebesar 11.016 hektar,” katanya.
Menurut Charisal yang biasa disapa Roga, tampungan total 18 bendungan itu tercatat sebesar 13 juta meter kubik. Simpanan air itu digunakan untuk pengairan irigasi pertanian masa tanam kedua selama dua bulan ke depan di wilayah Solo Raya, di atantarannya Kabupaten Klaten, Karanganyar, Sragen, Boyolali, Wonogiri, dan Sukoharjo. “Selanjutnya tidak diperkenankan lagi tanam padi, kecuali palawija,” katanya.
Untuk 18 bendungan yang di kelola oleh BBWS Bengawan Solo luas tanam saat ini sebesar 11.016 hektar
Berdasarkan data BBWS Bengawan Solo, sejumlah bendungan yang dikelola BBWS Bengawan Solo di wilayah Solo Raya, Jawa Tengah masih surplus air, antara lain bendungan Songputri, Krisak, Jombor, Kedunguling, Lalung, Blimbing, dan Kembangan. Sembilan bendungan lain dalam kondisi kritis dan sangat kritis akibat kemarau, antara lain Bendungan Prangjoho, Ngancar, Plumbon, Cengklik, Delingan, Botok, Brambang, Gebyar, dan Ketro.
Sebelumnya, Kepala Divisi Jasa Air dan Sumber Air III Perum Jasa Tirta I Wilayah Sungai Bengawan Solo Viari Djajasinga selaku pengelola Waduk Gajah Mungkur mengatakan, Gajah Mungkur masih menyimpan sekitar 200 juta meter kubik air.
Pelepasan air untuk irigasi pertanian melalui jaringan irigasi Colo Barat dan Timur dilakukan sebesar 25 meter kubik per detik. Viari mengimbau petani agar mematuhi pola tanam yang sudah sepekati Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Bengawan Solo. Ini supaya petani tidak mengalami kekurangan air.
“TKPSDA sudah menetapkan pola tanam. Pola tanam ini yang harus benar-benar dipatuhi petani karena kalau pola tanam tidak disesuaikan, misal saat kemarau tetap memaksa menanam padi, nanti kebutuhan air kan lebih tinggi, sedangkan ketersediaan air dihemat agar merata,” ujarnya.