ADB Pinjami Rp 4,2 Triliun untuk Pulihkan Infrastruktur di Sulawesi Tengah
›
ADB Pinjami Rp 4,2 Triliun...
Iklan
ADB Pinjami Rp 4,2 Triliun untuk Pulihkan Infrastruktur di Sulawesi Tengah
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Asian Development Bank telah menyetujui pendanaan sebesar 297,75 juta dollar Amerika Serikat untuk rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur dan transportasi di wilayah bekas gempa di Sulawesi Tengah. Dana pinjaman tersebut diharapkan membantu memulihkan infrastruktur secara jangka panjang.
Direktur Pembangunan Perkotaan dan Air Asia Tenggara Asian Development Bank (ADB), Vijay Padmanabhan, mengatakan, ADB terus berkomitmen membantu warga Sulawesi Tengah untuk bangkit pasca gempa bermagnitudo hingga 7,4, September 2018 lalu. Kali ini, ADB menyalurkan dana setara Rp 4,2 triliun, dengan nilai tukar Rupiah Rp 14.163 berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate.
“Pinjaman ini akan membantu pemerintah melaksanakan rencana induknya untuk melakukan rehabilitasi dan pemulihan berdasarkan prinsip ‘membangun kembali secara lebih baik\'," ujar Vijay Padmanabhan dalam keterangan tertulis, Rabu (26/6/2019).
Vijay menjelaskan, pembiayaan baru ini mencakup dua komponen. Komponen pertama akan membantu pemerintah membangun, merehabilitasi, dan meningkatkan fasilitas pendidikan dan pemasok air, termasuk pengolahan dan distribusi air, sesuai dengan standar ketahanan bencana yang lebih baik.
"Komponen ini juga akan meningkatkan infrastruktur sumber daya air di Provinsi Sulawesi Tengah dengan membangun kembali sistem irigasi Gumbasa, meningkatkan sistem pemasok air baku Pasigala, dan membangun struktur pelindung pantai guna mencegah erosi lebih lanjut dan banjir pasang. Komponen tersebut juga akan mencakup pemasangan instrumen hidrometeorologis untuk mengelola aliran air di sepanjang daerah aliran sungai," katanya.
Sementara, komponen kedua akan membantu merehabilitasi dan merekonstruksi infrastruktur bandar udara dan pelabuhan yang rusak, seperti di Pantoloan, Donggala, dan Wani. Rehabilitasi dan rekonstruksi juga ditujukan untuk meningkatkan kapasitas operasi, serta mendukung pembuatan rencana tanggap darurat pada masing-masing pelabuhan.
Pinjaman ini juga akan membiayai perbaikan dan rekonstruksi landasan pacu dan terminal di Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, dengan rancangan yang tahan bencana, serta memperkuat kesiapsiagaan bencananya.
Gempa bumi, yang memicu tsunami dan likuefaksi tanah, berdampak pada lebih dari 1,4 juta jiwa di Sulawesi Tengah. Menurut perkiraan pemerintah, kerugian ekonomi dari bencana tersebut mencapai 1,7 miliar dollar AS akibat kerusakan parah yang menimpa perumahan, pasokan air, irigasi, jalan, jembatan, bandar udara, dan infrastruktur pelabuhan.
Senior External Relations Officer ADB Indonesia Cahyadi Indrananto menambahkan, ADB sebelumnya juga telah menyalurkan pinjaman bantuan darurat sebesar 500 juta dollar AS bagi Lombok dan Sulawesi Tengah, untuk perbaikan infrastruktur jangka pendek. Pada Oktober 2018, ADB juga menyetujui hibah 3 juta dollar AS, yang dibiayai dari Asia Pacific Disaster Response Fund, untuk membantu korban bencana.
"Untuk pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi melalui pembiayaan baru ini akan dikoordinasikan dengan pemerintah dan para mitra pembangunan," imbuhnya.
Secara umum, Cahyadi mengatakan, ADB berkomitmen mendorong Asia dan Pasifik menjadi wilayah yang makmur, inklusif, tangguh, berkelanjutan, serta terbebas dari kemiskinan ekstrem. Untuk mendukung hal tersebut, bank yang didirikan pada 1966 itu, terus mengucurkan dana pinjaman bantuan. Pada 2018 saja, ADB telah memberikan komitmen pinjaman dan hibah baru senilai 21,6 miliar dollar AS.