Setelah menjalani perawatan intensif selama dua hari, kondisi kesehatan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mulai membaik. Namun, Risma belum diperbolehkan pulang dari rumah sakit hingga kondisinya dinilai sehat.
Oleh
IQBAL BASYARI/AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Setelah menjalani perawatan intensif selama dua hari, kondisi kesehatan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mulai membaik. Namun, Risma belum diperbolehkan pulang dari rumah sakit hingga kondisinya dinilai sehat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita, Rabu (26/6/2019), di Surabaya mengatakan, saat ini Risma masih dirawat di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Dr Soetomo, Surabaya. ”Ibu Risma belum bisa dijenguk karena harus beristirahat,” katanya.
Risma mulai dirawat di RSUD Dr Soewandhie sejak Selasa (25/6/2019) pagi. Keesokan harinya, Risma dirujuk ke RSUD Dr Soetomo untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik dari tim dokter dan peralatan yang lebih lengkap.
Febria mengatakan, Risma dibawa ke rumah sakit karena sakit maag dan kelelahan. Dari riwayat rekam medis, Risma juga diketahui memiliki riwayat sakit asma yang diderita sejak masa remaja sehingga memperparah penyakit yang diderita.
Ibu Risma belum bisa dijenguk karena harus beristirahat.
”Setelah mendapatkan perawatan di RSUD Dr Soetomo, kondisi Ibu Risma terus membaik dan stabil. Namun, Ibu Risma masih harus menjalani perawatan intensif,” ujar Febria.
Di RSUD Dr Soetomo, Risma terus dipantau oleh tim dokter yang berjumlah 15 orang. Mereka terdiri dari beberapa spesialis dan subspesialis, di antaranya spesialis paru, penyakit dalam, anastesi, radiologi, dan patologi klinik.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M Fikser memastikan, meskipun kondisi Risma sakit, semua pelayanan publik di Pemkot Surabaya tetap berjalan seperti biasanya. Namun, kegiatan rapat yang dipimpin wali kota untuk sementara ditunda hingga Risma sembuh dan bisa beraktivitas normal.
Kondisi ibu dari dua anak ini mulai menurun ketika dia akan berangkat ke Jakarta untuk presentasi di Indonesia Acrative Next Index pada Selasa pagi. Akhirnya, agenda itu dibatalkan karena ia harus dirawat di rumah sakit.
Kelelahan
Sehari sebelumnya, Senin siang, Risma masih menghadiri agenda penandatanganan nota kesepahaman antara Pemkot Surabaya dan Universitas Surabaya serta 14 perusahaan di Balai Kota Surabaya. Seusai acara, Risma langsung masuk ke ruang kerja tanpa mau melayani ”doorstop” dari jurnalis yang meliput.
Sore harinya Presiden UCLG Aspac yang baru sepekan kembali dari Kota Nancy, Perancis, sebagai pembicara soal pengolahan sampah di Surabaya pada pembicara di forum internasional, World Materials Forum (WMF), ini kepada Kompas mengaku merasa sesak dan lambungnya seperti ada gangguan.
”Iya, agak tidak enak badan, maka cepat pulang ke rumah, tak istirahat,” kata Risma yang setiap hari sudah ke luar rumah pribadinya di Wiyung pukul 05.30 WIB dan kembali paling cepat rata-rata pukul 22.00.
Sepanjang hari Selasa, Risma memang tampak kelelahan disertai gejala sakit maag dan serak. Keesokan paginya, Risma dilarikan ke Rumah Sakit Soewandi. Malam hari, Risma dipindah ke RSUD Dr Soetomo karena dokter yang ikut merawat bertugas di rumah sakit milik Pemprov Jatim itu.