Pencarian korban sampan yang terbalik di Sungai Metro, di Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berhasil ditemukan Rabu (26/6/2019), sekitar pukul 09.45. Korban bernama Agus Pranoto (21), warga setempat, tenggelam sehari sebelumnya
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS-Pencarian korban sampan yang terbalik di Sungai Metro, di Desa Ternyang, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, berhasil ditemukan Rabu (26/6/2019), sekitar pukul 09.45. Korban bernama Agus Pranoto (21), warga setempat, tenggelam sehari sebelumnya.
Kepala Subseksi Penanggulangan Bencana Palang Merah Indonesia Kabupaten Malang Muji Utomo mengatakan, korban ditemukan tersangkut jangkar nelayan saat dicari tim SAR Gabungan. “Jasad korban berada di dasar sungai,” ujarnya.
Menurut Muji, proses pencarian sempat terkendala pusaran air yang ada di dasar sungai. Selain itu, di dasar sungai juga banyak ranting pohon bambu yang menyulitkan pencarian dengan cara penyelaman.
Jasad korban berada di kedalaman 10 meter di dasar sungai
“Arus bawahnya cukup kencang meski arus permukaannya tenang. Selain itu juga banyak carang (ranting bambu) sehingga penyelaman tidak bisa dilakukan,” ucapnya. Lebar Sungai Metro mencapai 20 m dan kedalaman sekitar 10 m.
Anggota Tim SAR dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang Sarianto menambahkan, kondisi dasar sungai juga berlumpur. Karena itu, teknik pencarian dilakukan melalui dua cara, yakni penyisiran menggunakan dua perahu karet dan mengaduk dasar sungai.
“Tujuannya, agar jasad korban bisa tidak terbenam ke lumpur dan bisa dikait dengan jangkar. Ternyata, upaya itu membuahkan hasil,” ujar Sarianto. Pencarian melibatkan sekitar 50 orang dari sejumlah pihak, seperti BPBD, PMI, TNI, polisi, dan nelayan.
Peristiwa ini bermula saat korban bersama empat temannya berusaha menyeberang Sungai Metro menggunakan sampan. Saat itu, kelimanya bermaksud mencari kelapa muda yang berada di seberang sungai. Namun, saat baru melaju sekitar 20 m, tiba-tiba sampan bocor, terbalik, dan tenggelam.
Mengetahui sampan yang mereka naiki terbalik, Agus Pranoto bersama keempat temannya panik dan berusaha menyelamatkan diri dengan cara berenang ke tepi. Naas, empat orang selamat dan satu korban tenggelam akibat tidak bisa berenang.