logo Kompas.id
Pedoman Pariwisata Halal...
Iklan

Pedoman Pariwisata Halal Disusun

Indonesia belum memiliki pedoman pariwisata halal, sementara negara-negara non-Muslim, seperti Jepang, Korea, dan China, sudah memiliki standar wisata halal.

Oleh
Maria Clara Wresti
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6SZrPZS2vZ8PSD3xJrffZsbnFTw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190224_ENGLISH-TAJUK_C_web_1551018781.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Panorama Pantai Tanjung Aan, Kawasan Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (17/5/2019). Potensi kawasan pesisir Mandalika akan menjadi salah satu kawasan ekonomi khusus pariwisata yang dikembangkan untuk tujuan wisata unggulan Indonesia.

JAKARTA, KOMPAS — Pedoman Pariwisata Halal dibutuhkan untuk mengembangkan pariwisata halal. Indonesia belum memiliki pedoman itu sehingga pengembangan pariwisata dirasa belum maksimal dan belum standar.

Pedoman yang sedang disusun Kementerian Pariwisata ini bukan menjadi keharusan, melainkan sebagai pedoman bagi siapa saja yang ingin mengembangkan wisata halal.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000