Badan Bantuan Sosial dan Pekerja PBB atau UNRWA, yang mengurus pengungsi Palestina, kekurangan dana. Sekretaris Jenderal PBB mengharapkan negara-negara anggota PBB membantu.
NEW YORK, RABUSekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa- Bangsa Antonio Guterres, Selasa (25/6/2019), menyerukan negara-negara anggota PBB agar membantu pendanaan Badan Bantuan Sosial dan Pekerja PBB (UNRWA) yang mengurus pengungsi Palestina. Seruan itu disampaikan saat ia membuka konferensi donatur UNRWA di New York, Amerika Serikat, bersamaan dengan dibukanya konferensi perdamaian Timur Tengah di Manama, Bahrain.
”Hari ini saya dengan rendah hati meminta seluruh donatur untuk mempertahankan dukungan mereka kepada UNRWA sama seperti tahun lalu,” kata Guterres. ”Kami tahu apa yang menjadi risiko: pendidikan bagi setengah juta anak; 8 juta kali kunjungan rawat jalan untuk kesehatan; bantuan darurat bagi 1,5 juta orang. Di Gaza, 1 juta pengungsi Palestina tergantung dari dana UNRWA untuk pangan mereka.”
Dalam konferensi itu, Kepala UNRWA Pierre Krahenbuhl menyatakan, UNRWA telah menerima bantuan 113 juta dollar AS dari para negara dan lembaga donor untuk membantu lebih dari 5 juta warga Palestina tahun ini. Bantuan itu ”jumlah yang penting” untuk saat ini.
Namun, Krahenbuhl menambahkan, September nanti UNRWA akan menggalang dana untuk memenuhi kebutuhan anggarannya selama setahun sebesar 1,2 miliar dollar AS. Sebanyak 35 negara—mayoritas dari Eropa dan Arab—ambil bagian dalam konferensi itu. Kontribusi terbesar datang dari Uni Eropa, Jerman, dan Inggris.
Krahenbuhl mengatakan, UNRWA menghadapi ”realitas tak terduga” tahun lalu ketika AS, donor terbesar UNRWA, memotong sumbangannya dari 360 juta dollar menjadi hanya 60 juta dollar. Tahun ini lebih buruk lagi, tak ada sepeser pun bantuan dari pemerintahan Donald Trump.
Pada sidang Dewan Keamanan PBB, Mei 2019, Utusan Khusus Timur Tengah untuk AS Jason Greenblatt mengatakan, UNRWA harus dibubarkan.
Tahun lalu, 42 negara dan lembaga meningkatkan kontribusinya sehingga memungkinkan UNRWA memenuhi kebutuhan anggarannya sebesar 1,2 miliar dollar AS. Tahun ini, UNRWA menetapkan kebutuhan dana yang jumlahnya sama dengan tahun lalu.
UNRWA dibentuk setelah perang yang terjadi ketika Israel didirikan tahun 1948 untuk membantu 700.000 warga Palestina yang melarikan diri atau diusir dari rumahnya. UNRWA menyediakan pelayanan pendidikan, kesehatan, bantuan makanan, dan layanan lainnya pada pengungsi Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza, Jordania, Suriah, dan Lebanon.
Palestina kecewa
Konferensi negara-negara donatur UNRWA itu digelar bersamaan dengan workshop di Bahrain yang diboikot oleh Palestina. Dalam workshop ini, Pemerintah memaparkan proposal baru perdamaian Palestina- Israel, yang membahas penggalangan dana investasi sebesar 50 miliar dollar AS untuk Palestina dan negara tetangga selama sepuluh tahun ke depan.
Penasihat Senior Presiden Donald Trump, Jared Kushner, menyatakan, proposal baru itu merupakan syarat awal menuju perdamaian Palestina-Israel. ”Pembahasan pada hari ini bukan mengenai masalah politik. Kami akan membahasnya di saat yang tepat,” kata Kushner.
Palestina kecewa dengan proposal yang disodorkan AS itu. Proposal ini dinilai tak menawarkan solusi konkret atas konflik politik yang terjadi antara Palestina dan Israel.
”Khusner bukan seorang politikus, melainkan pengusaha properti. Anda tidak akan menciptakan perdamaian ekonomi atau perdamaian politik saja. Anda harus melakukan keduanya secara bersamaan,” kata seorang pengusaha Palestina yang hadir di konferensi itu.(AP/AFP/REUTERS/LSA/ADH)