SHANGHAI, KOMPAS — Komersialisasi jaringan koneksi internet generasi kelima (5G) semakin mendekati kenyataan. Sebagian negara yang telah mencobanya, kini merencanakan peluncuran layanannya secara resmi. Kenyataan ini menambah jumlah negara yang mengomersialkan teknologi 5G.
Akan semakin banyak negara yang memberlakukan teknologi 5G secara komersial. ”Setelah Amerika Serikat, Korea Selatan, Inggris, dan Italia, akan disusul China pada tahun depan,” kata Lirui Ding dari LEK Consulting, perusahaan berbasis di London, Inggris, saat ditemui di area Mobile World Congress (MWC) di Shanghai, China, Kamis (27/6/2019).
Lirui yang juga salah satu pembicara dan moderator di ajang MWC memastikan, perkembangan 5G secara komersial tidak terelakkan lagi mengingat kebutuhan warga untuk mempercepat dan memudahkan segala urusan. Hal ini tergambar dalam diskusi tentang kota cerdas yang dipandu Lirui dengan menampilkan sejumlah narasumber.
Pemerintah China telah menerbitkan lisensi komersialisasi 5G untuk China Unicom, China Telecom, China Mobile, dan China Radio and Television. Pada 23 April 2020, komersialisasi ini akan berlaku di 40 kota dan 17 sektor industri. Pencobaan 5G telah dilakukan di sektor infrastruktur, kesehatan, monitoring isu lingkungan, dan transportasi.
Penjelasan ini disampaikan Zhu Changbo, Presiden Unicom Smart City Research, di arena MWC. Menurut Changbo, percobaan itu telah menghasilkan sesuatu yang positif.
Teknologi 5G telah mempercepat, mempermudah, dan membuat efisien pekerjaan manusia. Penerapan teknologi ini menjadi kebutuhan saat populasi penduduk dunia yang semakin bertambah padat.
Operator, sektor industri, penyedia perangkat keras, dan pelaku industri teknologi informasi lain juga menunjukkan kesiapan serupa. Mereka menampilkan terobosan-terobosan baru dalam bidang pengisian baterai seluler yang super cepat, perangkat pemantau persoalan kota, dan perangkat hiburan yang semakin canggih. Hal ini membuat pengunjung MWC tertarik untuk bertualang di arena MWC 2019 Shanghai.
Dalam menerapkan teknologi baru, harus tepat waktunya. Tidak boleh terlalu cepat, dan juga tidak terlalu lama.
Terkait komersialisasi 5G, Indonesia sedang menyiapkan diri ke arah sana. Setelah uji coba di ajang Asian Games Agustus 2018, Indonesia sedang memikirkan langkah yang lebih serius. Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail menyampaikan, tidak lama lagi akan ada keputusan dari pemerintah.
”Dalam menerapkan teknologi baru, harus tepat waktunya. Tidak boleh terlalu cepat, dan juga tidak terlalu lama,” kata Ismail.
Saat ini, selain menyiapkan sumber daya manusia, pemerintah juga memastikan adanya ekosistem 5G. Pemerintah, kata Ismail, menyarankan para operator agar bersikap rasional. Adapun dari sisi pemerintah, saat ini sedang fokus menyediakan frekuensi yang dibutuhkan.
MWC 2019 kali ini mengusung tema ”Intelligent Connectivity” yang digelar dalam bentuk seminar, pameran, dan berbagai kegiatan pendukung. Adapun isu kuat yang menjadi pembicaraan para pihak di ajang ini terkait dengan penerapan teknologi generasi kelima atau 5G yaitu internet of things (IoT), kecerdasan buatan, dan data raksasa (big data). Tujuh area di SNIEC ini diperkirakan dihadiri 60.000 orang dan 550 peserta pameran dari sejumlah negara.