JAKARTA, KOMPAS -- Sejumlah politisi partai politik menepis isu pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto di Bangkok, Thailand. Hingga saat ini, para politisi masih belum bisa memprediksi, kapan Jokowi dan Prabowo akan bertemu untuk melakukan konsolidasi.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Prabowo telah berjanji di hadapan partai koalisi untuk terus berkonsultasi mengenai hal yang sifatnya strategis terkait sikap politiknya. Menurut Muzani, jika ada pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo, hal tersebut perlu dikonsultasikan terlebih dahulu.
"Sampai hari ini, saya tidak pernah mendengar adanya pertemuan tersebut. Saya tidak tahu isu tersebut sumbernya dari mana," ucapnya di Jakarta, Jumat (28/06/2019).
Muzani juga menepis adanya tawaran menteri untuk Partai Gerindra yang ditawarkan oleh Jokowi kepada Prabowo. Menurut ia, Partai Gerindra masih belum bisa menyatakan sikap, apakah akan menjadi oposisi atau bergabung dengan pemerintah.
Muzani menepis adanya tawaran menteri untuk Partai Gerindra yang ditawarkan oleh Jokowi kepada Prabowo
"Kalau melihat pada pemilu 2014 lalu, Jokowi bertemu Prabowo pada saat dua minggu sebelum ia dilantik menjadi presiden. Oleh karena itu, terlalu cepat untuk menentukan sikap politik pada saat ini," ujarnya.
Selain itu, Muzani mengatakan, bahwa Prabowo telah menerima secara utuh hasil keputusan MK. Menurut ia, dalam pidato pasca putusan MK kemarin, Kamis (27/06/2019), Prabowo menghormati putusan MK.
"Menurut saya, istilah menghormati memiliki makna yang lebih dalam dibanding hanya menerima putusan MK. Selain itu, kami sepertinya tidak akan mengambil langkah hukum lain karena sudah tidak ada lagi jalur hukum yang bisa ditempuh pasca putusan MK," katanya.
Sementara itu, secara terpisah, Sekjen PPP Arsul Sani juga menepis adanya pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo di Bangkok. Ia juga tidak tahu, apakah sudah ada utusan dari Jokowi yang dikirim untuk bertemu dengan Prabowo terkait konsolidasi.
"Namun, menurut saya, pasca putusan MK, sangat mungkin jika Jokowi dan Prabowo akan bertemu. Namun tidak dalam waktu dekat, apalagi Jokowi sedang mengikuti KTT G20 di Osaka, Jepang," ucapnya.
Menurut Arsul, rekonsiliasi sebenarnya telah dilakukan antar sesama anggota parpol pendukung Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi. Menurut Arsul, komunikasi tersebut wajar dan diperlukan untuk membangun bangsa.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo berharap agar Jokowi dan Prabowo bisa segera bertemu. Menurut ia, pertemuan tersebut bisa menjadi contoh yang baik untuk kerukunan masyarakat di akar rumput.
"Saya berharap agar setelah putusan MK, pihak yang menang bisa merangkul yang kalah. Semua pihak harus bisa menerima putusan MK tersebut," ucapnya.