Pemerintah Kabupaten Serang, Banten, kekurangan sarana dan prasarana untuk mengatasi sampah.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
SERANG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Serang, Banten, kekurangan sarana dan prasarana untuk mengatasi sampah. Tidak semua sampah di setiap kecamatan di kabupaten itu bisa diangkut. Kendaraan pengangkut sampah perlu ditambah dan tempat pembuangan akhir diharapkan segera dibangun.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang Budi Prihasto di Serang, Jumat (28/6/2019), mengatakan, jumlah sampah yang dihasilkan di Kabupaten Serang sekitar 740 ton per hari. Sampah itu diangkut truk dengan jumlah 49 unit. Setiap truk dapat mengangkut sekitar 2 ton sampah.
Karena itu, sampah yang terangkut hanya sekitar 100 ton per hari. Berdasarkan kuantitas tersebut, dibutuhkan tambahan sekitar 300 truk agar tercapai jumlah yang ideal. ”Bisa juga ditambah 150 truk, tetapi ritnya ditambah dari satu menjadi dua kali per hari,” ujarnya.
Di Kabupaten Serang terdapat 29 kecamatan. Menurut Budi, baru 20 kecamatan yang sampahnya bisa diangkut. Sampah yang tidak terangkut dikelola masyarakat dengan dipilah untuk dijual, ditimbun, dan dibakar. Kekurangan sarana dan prasarana lain di antaranya tempat pembuangan akhir (TPA).
”Kami tak punya TPA. Sampah dari Kabupaten Serang dibuang ke TPA Cilowong di Kota Serang,” ujarnya. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten diharapkan segera membangun TPA Bojongmenteng.
Kami tak punya TPA. Sampah dari Kabupaten Serang dibuang ke TPA Cilowong di Kota Serang. (Budi Prihasto)
Lahan untuk TPA itu sudah tersedia di Desa Bojongmenteng, Kecamatan Tunjungteja, Kabupaten Serang. Menurut Budi, TPA itu akan digunakan Pemerintah Kota Serang dan Pemkab Serang. Masa pakai TPA Cilowong direncanakan berakhir dua hingga tiga tahun lagi.
Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang Masbudi Haryono mengatakan, sebagian masyarakat di Kabupaten Serang sudah membentuk bank sampah. ”Ada bank sampah di Desa Kareo, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, yang berdiri sejak 2018,” ujarnya.
Di tujuan wisata unggulan Kabupaten Serang, yakni Anyer, masyarakatnya dibina untuk mengolah sampah menjadi kerajinan seperti lampu hias dan mainan sejak setahun lalu. Ke depan, produk-produk itu diharapkan bisa dipasarkan sebagai suvenir.