Para pemimpin negara G-20 berharap pertemuan di Osaka, Jepang, dapat memberi angin segar pada kinerja ekonomi global. Mereka berharap AS dan China menemukan solusi.
OSAKA, KOMPAS— Perang dagang antara Amerika Serikat dan China serta efeknya bagi perekonomian global akan menjadi dua isu utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019) dan Sabtu pekan ini. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan bertemu, Sabtu, di tengah harapan tercapainya terobosan terkait perang dagang itu.
Perang dagang AS-China dinilai telah menghambat pertumbuhan ekonomi global. South China Morning Post
di Hong Kong mengutip sejumlah sumber memberitakan, AS dan China menyetujui gencatan senjata sementara dalam perselisihan dagang menjelang pertemuan Trump-Xi di
Osaka.
Rabu lalu saat hendak terbang dari AS, Trump mengatakan, kesepakatan AS-China mungkin saja tercapai akhir pekan ini. Namun, ia menyatakan bersiap mengenakan tarif pada hampir semua produk impor asal China jika kedua negara berkeras dengan posisi masing- masing.
”Anda memiliki 325 miliar dollar AS yang belum saya kenai tarif, siap-siap saja jika kita kenai tarif,” kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox Business Network.
Terkait isu gencatan senjata, juru bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng, mengatakan, China menyambut baik setiap tindakan yang membantu mengurangi ketegangan. Selain itu, China mendesak AS kembali ke jalur kerja sama dan membatalkan sanksi kepada Huawei.
Di sisi lain, para pemimpin G-20 datang ke KTT kali ini dalam bayang-bayang perlambatan ekonomi global. Pada tahun 2018 pertumbuhan ekonomi global hanya 3 persen. Tahun ini lajunya diperkirakan kian melambat. Bank Dunia dalam Prospek Ekonomi Global per Juni mengoreksi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2019 dari 2,9 persen ke 2,6 persen.
Isyarat The Fed
Bank sentral AS, The Federal Reserve, pun mengisyaratkan bakal memangkas suku bunga acuan. Isyarat itu melemahkan posisi nilai tukar dollar AS dan sekaligus memberikan tekanan kepada Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Jepang untuk menemukan cara guna menjaga mata uang mereka yang menguat. Pelemahan dollar AS dapat mengganggu ekonomi negara- negara yang bergantung pada ekspor.
Oleh karena itu, dunia berharap KTT G-20 di Osaka dapat memberi titik terang pada masa depan perekonomian global. Menteri Keuangan Inggris Phillip Hammond pun berharap Trump dan Xi dapat mencapai progres untuk meredakan ketegangan perang dagang.
”Inggris adalah negara yang sangat terbuka dalam perdagangan. Dengan demikian, kami sangat rentan terhadap apa saja yang berdampak pada perdagangan global dan pertumbuhan ekonomi global. Untuk itu, kami sangat berharap akan adanya solusi awal untuk mengurangi tensi antara AS dan China,” kata Hammond.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berharap mendapatkan penegasan atas perdagangan bebas. Harapan itu akan ditegaskan dalam komunike bersama pada akhir KTT G-20. Namun, diprakirakan hal itu akan mendapat perlawanan dari Trump.
Dalam KTT itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan mengangkat tiga isu utama. Pertama terkait persoalan ekonomi dan keuangan global, khususnya perdagangan dan investasi. Kedua, inovasi pengembangan ekonomi digital dan kecerdasan buatan dan ketiga adalah perlunya penanganan kesenjangan kualitas infrastruktur, ketenagakerjaan, dan pemberdayaan perempuan.