LONDON, JUMAT - Sebelas tahun lalu, Rafael Nadal dan Roger Federer bertemu dalam final Wimbledon untuk ketiga kali berturut-turut. Laga yang akhirnya disebut sebagai pertandingan tenis terbaik sepanjang sejarah itu dimungkinkan tak akan menjadi pertemuan terakhir mereka di arena Grand Slam klasik tersebut. Federer dan Nadal berpeluang bersaing di Wimbledon 2019.
Rivalitas terbaik di arena tenis era “Terbuka” itu berpeluang terjadi pada semifinal. Berdasarkan undian yang diselenggarakan di All England Club, London, Jumat (28/6/2019), Federer yang menjadi unggulan kedua dan Nadal (3) berada pada paruh bawah.
Pertemuan pada semifinal Wimbledon kali ini, jika terjadi, mungkin tak akan seepik final 2008. Saking menariknya, pertandingan yang dimenangi Nadal, 6-4, 6-4, 6-7 (5), 6-7 (8), 9-7, itu diulas khusus dalam buku dan film dengan judul sama, yaitu “Strokes of Genius”.
Ketika itu, kedua petenis berada dalam masa keemasan. Federer tampil pada final 2008 setelah 13 kali juara Grand Slam, lima di antaranya di Wimbledon. Adapun Nadal adalah bintang baru dengan tiga gelar juara Perancis Terbuka dan menjadi finalis Wimbledon pada 2006 dan 2007.
Tahun ini, penampilan di Wimbledon terjadi setelah Nadal konsisten dalam dua Grand Slam sebelumnya, yaitu menjuarai Perancis Terbuka dan menjadi finalis Australia Terbuka. Namun, Nadal juga selalu dihadapkan pada cedera yang beberapa kali membatalkan penampilannya dalam turnamen.
Federer, meski “hanya” mencapai semifinal Perancis Terbuka dan babak keempat Australia Terbuka, tak dapat dianggap remeh ketika tampil di Wimbledon. Gelar juara ke-10 kalinya dari turnamen lapangan rumput ATP Halle, Jerman, pekan lalu, menjadi bekalnya menuju Grand Slam yang penuh tradisi, di antaranya dengan kewajiban memakai pakaian dan aksesoris serba putih itu.
Dengan kondisi tersebut, hasil pada sebelas tahun lalu bisa berbeda pada persaingan kali ini. Statistik mengunggulkan Federer di lapangan rumput.
Pada lapangan berkarakter cepat tersebut, Federer memegang rekor sebagai petenis dengan persentase kemenangan terbaik, yaitu 181-26 (87,4 persen). Di antara hasil tersebut, terdapat rekornya di Wimbledon yaitu 95-12.
Sebaliknya, setelah menjuarai Wimbledon untuk kedua kalinya, pada 2010, dan lolos ke final pada tahun berikutnya, Nadal selalu kesulitan tampil di Grand Slam yang pertama kali digelar pada 1877 tersebut.
Sejak 2012, hanya sekali dia bisa melewati babak keempat, yaitu ketika lolos ke semifinal pada 2018. Nadal, bahkan, berpeluang juara seandainya melaju ke final karena petenis lainnya, Kevin Anderson, tampil di final dalam kondisi lelah setelah mengalahkan John Isner, 7-6 (6), 6-7 (5), 6-7 (9), 6-4, 26-24, selama 6 jam 36 menit. Akan tetapi, Nadal dihentikan Novak Djokovic, yang akhirnya juara, juga, dalam lima set, 4-6, 6-3, 6-7 (9), 6-3, 8-10.
Namun, Nadal tak risau. “Saya bermain dengan baik pada tahun lalu dan sangat dekat pada gelar juara. Saya senang bermain di lapangan rumput dan merasa bisa tampil baik pada dua tahun terakhir,” kata Nadal.
Petenis Kroasia, Marin Cilic, menilai, Nadal tetap menjadi salah satu favorit juara Wimbledon, sejajar dengan Djokovic dan Federer. Apalagi, dia berkesempatan menjuarai Perancis Terbuka dan Wimbledon secara beruntun untuk ketiga kalinya. Nadal telah melakukannya pada 2008 dan 2010.
Namun, untuk menuju podium juara, perjalanannya cukup terjal. Jika bisa mengalahkan Yuichi Sugita (Jepang) pada babak pertama, Nadal bisa berhadapan dengan Nick Kyrgios pada babak berikutnya. Petenis Australia itu memiliki statistik kemenangan imbang, 3-3, dengan Nadal dan menang dalam pertemuan terakhir, babak kedua ATP Acapulco, Meksiko, Februari.
Federer akan memulai perjalannya meraih gelar Grand Slam ke-21 dengan bertemu petenis Afrika Selatan, Lloyd Harris. Lawan berat akan mulai dihadapinya pada babak ketiga, yaitu antara dua petenis Perancis, Lucas Pouille atau Richard Gasquet. Borna Coric bisa menjadi lawan pada babak keempat, sementara Kei Nishikori atau Isner pada perempat final.
Pada tunggal putri, petenis nomor satu dunia, Ashleigh Barty, akan mendapat tantangan dua juara Wimbledon untuk mendapat tempat pada perempat final. Menjadi petenis unggulan pertama, Barty bisa bertemu juara Wimbledon 2017, Garbine Muguruza, pada babak ketiga. Juara bertahan, Angelique Kerber, atau Serena Williams, tujuh kali juara Wimbledon. (AFP/REUTERS)
Prediksi perempat final
Tunggal Putra
Paruh atas
Novak Djokovic (1) – Stefanos Tsitsipas (7)
Kevin Anderson (4)/Milos Raonic (15) – Alexander Zverev (6)
Paruh bawah
Rafael Nadal (3) - Dominic Thiem (5)
Roger Federer (2) – Kei Nishikori
Tunggal putri
Paruh atas
Ashleigh Barty (1) – Angelique Kerber (5)/Serena Williams (11)