LONDON, MINGGU –Sepuluh tahun lalu, Roger Federer pernah menghancurkan mimpi Andy Roddick meraih gelar Wimbledon 2009. Di tengah kekecewaan, petenis Amerika Serikat itu dikejutkan oleh tindakan baik hati rival beratnya di ruang ganti setelah merayakan kemenangan.
Roddick mengatakan, setelah final, dia masuk ke ruang ganti dengan perasaan hancur. ”Tiba-tiba, aku melihat Federer memberi tanda kepada timnya agar tidak berisik, sambil menunjuk ke arah saya. Mereka lalu berjalan keluar. Saya pikir itu bentuk perhatian,” kata Roddick, yang saat itu dikalahkan Federer, 7-5, 6-7 (6-8), 6-7 (5-7), 6-3, 14-16.
Sepuluh tahun berlalu, Federer masih menjadi petenis yang difavoritkan untuk gelar kesembilan. Setelah menjuarai turnamen ATP Halle di Jerman, pekan lalu, bintang Swiss itu ditempatkan menjadi unggulan kedua di All England Club, London.
Federer berpeluang mengukir sejarah menjadi petenis pertama yang meraih lebih dari 100 kemenangan di Wimbledon apabila dia bisa melewati semifinal turnamen yang berlangsung 1-14 Juli ini. Di Wimbledon, Federer memiliki rekor menang-kalah 95-12.
Selain menyongsong kemenangan ke-100 di Wimbledon, Federer juga berpotensi memecahkan rekor Jimmy Connors untuk kemenangan di lapangan rumput terbanyak pada era Terbuka. Connors mencatat rekor menang kalah 185-38 di lapangan rumput, atau 83 persen. Federer terpaut empat kemenangan dengan rekor 181-26, atau 87,4 persen.
Mantan finalis Spanyol Alex Corretja menilai Federer sulit dikalahkan di Wimbledon. Lapangan tumput cocok dengan gaya agresif Federer yang didasarkan pada gerak kaki, kecepatan, dan kemampuan menemukan sudut pukulan tajam. ”Federer memainkan musim lapangan tanah liat yang hebat, yang memberinya keyakinan, dia bisa memenangi Wimbledon lagi,” ujar Corretja seperti dikutip dari Channel News Asia.
Dari hasil undian, Federer akan bertemu petenis Afrika Selatan, Lloyd Harris pada babak pertama. Dia mulai menghadapi lawan berat di babak ketiga, antara petenis Perancis Lucas Pouille atau Richard Gasquet. Kei Nishikori atau John Isner di perempat final.
Duel dengan rival beratnya, Rafael Nadal, berpeluang terjadi pada semifinal. Hasil ini cukup melegakan Nadal, peringkat dua dunia yang tergeser menjadi unggulan ketiga, karena terhindar dari pertemuan dengan juara bertahan sekaligus unggulan pertama, Novak Djokovic, di semifinal.
Di tunggal putri, unggulan pertama Ashleigh Barty menghadapi banyak tantangan. Dia berpeluang bertemu juara Wimbledon 2017 Garbine Muguruza pada babak ketiga. Juara bertahan Angelique Kerber, tujuh kali juara Wimbledon Serena Williams, dan dua kali juara Petra Kvitova berpotensi menjadi penghalang di babak semifinal. (REUTERS)