Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, berencana mengintensifkan pentas dan aktivitas wisata di malam hari. Setelah tahun ini memulai dengan menggelar kirab budaya ndalu, maka nantinya direncanakan akan ada lebih banyak agenda wisata malam hari yang digelar di tahun 2020.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, berencana mengintensifkan pentas dan aktivitas wisata di malam hari. Setelah tahun ini memulai dengan menggelar kirab budaya ndalu, maka nantinya direncanakan akan ada lebih banyak agenda wisata malam hari yang digelar di tahun 2020.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan, saat ini, pihaknya tengah merumuskan agenda-agenda wisata malam hari yang cocok dilakukan di Kota Magelang.
“Kami masih merumuskan, mencari-cari peluang, apa yang bisa dilakukan di Magelang, di tengah demikian banyaknya agenda wisata yang sudah dilakukan oleh kota-kota lain yang lebih maju seperti Yogyakarta dan Solo,” ujarnya, saat ditemui di sela-sela acara kirab budaya ndalu, Sabtu (29/6/2019).
Wisata di malam hari, menurut dia, adalah bagian dari upaya untuk mengoptimalkan semua potensi yang ada di Kota Magelang.
“Jika kehidupan di siang hari sudah berjalan, maka kini waktunya menggerakkan kegiatan di malam hari,” ujarnya.
Aktivitas wisata malam hari, menurut dia, layak untuk dikembangkan karena di malam hari sebagian besar masyarakat sudah berhenti dari aktivitas kerja dan sekolah, sehingga banyak orang dapat datang dan menonton acara tersebut.
Kendatipun demikian, Sigit mengatakan, pihaknya belum menarget jumlah pengunjung atau wisatawan yang datang untuk berwisata malam hari di Kota Magelang.
Jika kehidupan di siang hari sudah berjalan, maka kini waktunya menggerakkan kegiatan di malam hari
“Kami hanya berharap semakin banyak orang nantinya akan datang ke Kota Magelang,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono, mengatakan, wisata malam hari memang prospektif dikembangkan karena banyak orang yang telah menghentikan aktivitas kerjanya, akan sempat datang dan menonton. Namun, di satu sisi, aktivitas wisata malam hari memang membutuhkan perencanaan lebih mendalam, dan pembiayaan yang lebih besar karena membutuhkan tambahan dukungan lampu atau penerangan di berbagai tempat.
Acara rutin
Kirab budaya adalah acara rutin yang diselenggarakan sebagai bagian dari perayaan ulang tahun Kota Magelang, yang jatuh tiap 11 April. Tahun ini, untuk pertama kalinya, kirab diselenggarakan di malam hari.
Kirab kali ini melibatkan ratusan seniman dari 45 kelompok kesenian dari berbagai daerah seperti Kota dan Kabupaten Magelang, Kota Salatiga, dan Wonosobo. Dalam acara ini para seniman menempuh perjalanan sekitar tiga kilometer dari Lapangan Rindam IV Diponegoro ke kawasan perbelanjaan di Jalan Ikhlas. Sepanjang perjalanan, mereka riuh memainkan musik dan di alun-alun, para seniman berhenti sejenak menampilkan pentas beragam kesenian tradisional seperti soreng, topeng ireng, dan kubro siswo.
Kirab budaya ini dimulai pukul 20.00. Semua kelompok kesenian berderet di seputar Lapangan Rindam IV Diponegoro, sembari menunggu giliran untuk berjalan, dan pentas di Alun-alun Magelang. Adapun, masyarakat yang antusias menontonnya, juga berjejalan, berderet di sepanjang rute kirab. Kondisi ini semakin membuat suasana jalan kian padat karena sebagian ruas jalan tidak ditutup, masih dipenuhi lalu lalang kendaraan. Sejumlah pedagang makanan juga memanfaatkan situasi ini dengan berjualan di tepi jalan, di antara kerumunan penonton.
Johandra (42), salah seorang wisatawan asal Pekanbaru, Riau, yang baru saja datang untuk berlibur di Kota Magelang bersama keluarga, langsung menyempatkan diri datang untuk menonton kirab, dan pentas kesenian para seniman di Alun-alun.
“Acara ini cukup menarik. Saya dan keluarga yang datang dari jauh, bisa menonton aneka kesenian tradisional khas Magelang dan sekitarnya,” ujarnya. Johandra akan berlibur selama tiga hari, mengisi waktu liburan sekolah dua anaknya.
Saralin (13), salah seorang warga Cacaban, Kota Magelang, berharap banyak acara kesenian seperti kirab budaya bisa ditampilkan di musim liburan sekolah seperti sekarang.
Acara ini menarik karena bisa menjadi hiburan tersendiri bagi anak-anak yang memang tidak memiliki agenda berlibur ke luar kota.