Tabungan milik Jokpin adalah tabungan berupa kata-kata dan ide tulisan. Semula dia hanya menyimpan ide yang terlintas di kepala. Namun, dia menyadari, kemampuan otak ada batasnya sehingga kelak akan terlupakan.
Oleh
Ida Setyorini
·1 menit baca
”Sama seperti orang lain, saya juga punya tabungan banyak. Tabungan itu untuk saya ambil jika perlu,” kata cerpenis Joko Pinurbo saat acara Cerpenis Berbagi di kantor harian Kompas di Jakarta, Jumat (28/6/2019).
Tabungan milik Jokpin adalah tabungan berupa kata-kata dan ide tulisan. Semula dia hanya menyimpan ide yang terlintas di kepala. Namun, dia menyadari, kemampuan otak ada batasnya sehingga kelak akan terlupakan.
Tabungan itu membuat Jokpin tidak kehabisan ide. Dia dapat saja mengambil ide itu dan mengubahnya menjadi puisi atau cerpen atau karya lain. Bahkan, dia tak jarang mengambil ide dari puisinya dan menghasilkan karya baru berupa cerpen.
”Walau ide awalnya dari puisi, lalu saya membuat cerpen dari ide tersebut, banyak yang tidak menyadarinya. Mengira cerpen itu karya baru yang tidak ada hubungan dengan puisi,” ujarnya.
Sebagai penyair, Jokpin tak pernah ada di level tertentu. Pasalnya, dia selalu memulai dari nol dalam setiap karya. Baginya, setiap orang yang berkecimpung di dunia kreatif punya level yang sama, berapa pun usianya.
”Dunia kreatif tidak dilihat dari sisi usia, tetapi karya. Bisa saja orang yang umurnya jauh di bawah saya mampu menghasilkan karya bagus melampaui karya seniornya,” ucap Jokpin.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.