Persebaya Surabaya kembali ke jalur kemenangan setelah menekuk tim tamu Persela Lamongan dalam duel sesama kesebelasan dari Jawa Timur yang berakhir dengan skor 3-2 (1-1), Senin (1/7/2019), di Stadion Gelora Bung Tomo.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Persebaya Surabaya kembali ke jalur kemenangan setelah menekuk tim tamu Persela Lamongan dalam duel sesama kesebelasan dari Jawa Timur yang berakhir 3-2 (1-1), Senin (1/7/2019), di Stadion Gelora Bung Tomo. Ini merupakan kemenangan kandang perdana skuad ”Green Force”, julukan Persebaya, pada musim ini.
Pada laga kandang sebelumnya di Liga 1, Persebaya gagal menang, yakni ditahan 1-1 oleh Kalteng Putra dan PSIS Semarang. Sementara di ajang Piala Indonesia, Persebaya juga ditahan 1-1 oleh Madura United, Rabu (19/6), di Gelora Bung Tomo.
Tambahan tiga poin dari kemenangan atas Persela itu mendongkrak posisi Persebaya dari posisi ke-13 ke urutan ke-5 klasemen sementara Liga 1. Tim asuhan pelatih senior Djadjang Nurdjaman ini untuk sementara mengumpulkan 8 poin dari dua kemenangan atas Borneo FC dan Persela, dua kali hasil seri dengan Kalteng Putra dan PSIS, serta sekali kalah dari Bali United.
Bagi Persela, kekalahan ini menambah derita klub yang baru ditinggalkan pelatih Aji Santoso itu. ”Laskar Joko Tingkir”, julukan Persela, terbenam di dasar klasemen dengan poin 2 dari dua laga seri dan empat kekalahan.
Sengit
Pada laga kemarin, Persela sebenarnya memberikan perlawanan yang sengit kepada tim tuan rumah. Persela kembali membuka buruknya pertahanan Persebaya melalui gol cepat dari gelandang serang Wahyu Permana pada menit ke-3. Kemasukan gol di awal laga menjadi masalah besar lini pertahanan Persebaya. Ini mirip dengan dua laga perempat final Piala Indonesia kontra Madura United, di mana Persebaya juga kebobolan gol pada menit ke-3.
Namun, Persebaya bangkit dan membalas lewat sundulan sayap serang Oktavianus Fernando pada menit ke-17. Gol itu mengubah skor menjadi 1-1 dan bertahan sampai turun minum atau babak pertama usai.
Pada babak kedua, Persebaya kembali tertinggal. Pada menit ke-55, penyerang Alex Goncalves membungkam pendukung tim tuan rumah di Gelora Bung Tomo dengan golnya. Namun, lagi-lagi Persebaya mampu bangkit dan menunjukkan karakter aslinya sebagai tim petarung. Pada menit ke-61, sayap serang tim nasional, Irfan Jaya, menyamakan skor menjadi 2-2.
Sayap serang Amido Balde menjadi pahlawan bagi Persebaya dalam laga itu. Pemain pengganti Oktavianus Fernando itu mencetak gol pada menit ke-66 dan memastikan Persebaya meraih kemenangan perdana di kandang.
Djadjang Nurdjaman dalam sesi jumpa pers mengatakan, tim asuhannya telah kembali menunjukkan karakter pantang menyerah. Mereka terus berjuang dan menekan. Meski kebobolan terlebih dulu dan tertinggal, tim mampu bangkit. Tim telah bermain ngotot dan ulet serta gagah berani yang merupakan salah satu karakter warga Surabaya.
”Ini modal penting dan awal yang baik untuk selanjutnya,” kata Djanur, sapaan akrab Djajang Nurdjaman yang juga legenda Persib Bandung itu.
Pelatih sementara Persela, Ragil Sudirman, mengapresiasi penampilan anak-anak asuhnya meskipun kalah. Permainan ngotot dan menyerang para pemain Laskar Joko Tingkir membuat laga berjalan bagus dan menarik. ”Kami belum beruntung,” ujar Ragil.
Persela memang sedang berjuang bangkit setelah kepergian Aji Santoso. Kehilangan pelatih utama memang menambah kesulitan yang dihadapi oleh Persela. Mereka sebenarnya memiliki potensi untuk memetik tiga poin, seperti sempat unggul dua kali atas Persebaya. Pembenahan yang mendesak adalah menjaga konsistensi permainan di setiap laga.
”Kami berharap tim segera mendapat pelatih baru yang dapat memperbaiki celah kelemahan tim,” kata Ragil.