Sebanyak 414 personel Polri yang bertugas di Kepolisian Daerah Maluku menerima kenaikan pangkat per 1 Juli 2019. Kenaikan pangkat itu diharapkan dapat menyuntikkan semangat baru dalam bekerja sebagai pelayan dan pelindung masyarakat.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Sebanyak 414 personel Polri yang bertugas di Kepolisian Daerah Maluku menerima kenaikan pangkat per 1 Juli 2019. Kenaikan pangkat itu diharapkan dapat menyuntikkan semangat baru dalam bekerja sebagai pelayan dan pelindung masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Polda Maluku Inspektur Jenderal Royke Lumowa dalam sambutannya saat memimpin upacara kenaikan pangkat yang berlangsung di Ambon, Senin (1/7/2019). Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat utama Polda Maluku dan keluarga anggota Pori yang menerima kenaikan pangkat.
”Harus lebih semangat lagi dalam bekerja untuk melayani masyarakat. Pangkat semakin tinggi, harus semakin baik dalam bersikap dan bertindak. Pangkat harus mencerminkan perilaku seorang anggota,” ujar Royke.
Meskipun kopral, harus berwawasan jenderal.
Menurut Royke, tantangan menjadi anggota Polri semakin besar dari waktu ke waktu. Dalam konteks keamanan, polisi tidak hanya berhadapan dengan kriminal biasa dan konvensional. Keamanan nasional kini digoyang berbagai motif, termasuk gerakan yang cenderung mengarah pada intoleransi. Bahkan, ada yang ingin mengganti ideologi Pancasila.
Oleh karena itu, lanjutnya, polisi harus membekali diri dengan belajar dan berlatih mengikuti arus perkembangan zaman yang begitu cepat berubah. Penguasaan terhadap informasi dan teknologi terus diperbarui setiap waktu. Polisi tak boleh ketinggalan. ”Meskipun kopral, harus berwawasan jenderal,” ujarnya.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku Komisaris Besar M Roem Ohoirat menambahkan, 414 personel yang naik pangkat itu antara lain 1 orang dari ajun komisaris besar ke komisaris besar, 3 dari komisaris ke ajun komisaris besar, dan 3 dari ajun komisaris ke komisaris polisi.
Selain itu, 1 personel dari inspektur satu ke ajun komisaris, 6 dari inspektur dua ke inspektur satu, 1 dari ajun inspektur dua ke ajun inspektur satu, 31 personel dari brigadir kepala ke ajun inspektur dua, 303 dari brigadir menjadi brigadir kepala, 27 dari brigadir satu ke brigadir, dan 27 dari brigadir dua ke brigadir satu.
Menurut Roem, kenaikan pangkat secara reguler kini terjadi setiap lima tahun pada setiap tingkatan. Khusus untuk kenaikan pangkat dari ajun komisaris besar ke komisaris besar harus melewati sekolah staf dan pemimpin. Jika tidak, pangkatnya tertahan. ”Ada juga yang pangkatnya tidak bisa naik karena melakukan pelanggaran,” ujar Roem.
Sekolah perwira
Brigadir Kepala Bastian Tuhuteru, yang meraih juara satu polisi teladan di Indonesia tahun 2019, akan mengikuti sekolah perwira tanpa melalui seleksi. ”Rencananya Oktober. Ini sebagai bentuk penghargaan kepada saya,” ujarnya. Selanjutnya, ia akan menyandang pangkat ajun inspektur dua.
Bastian dipilih sebagai polisi teladan karena dianggap mengabdi melebihi tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota Polri. Ia mengajar dan mendirikan sekolah bagi anak komunitas adat terpencil di Pulau Buru sejak 2016. Kegiatan sosial itu ia lakukan seusai jam dinas.