PLN telah menuntaskan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang dikenal dengan Tol Listrik Sumatera. Dengan adanya Tol Listrik Sumatera 275 kV, keandalan listrik Sumatera akan semakin meningkat .
Oleh
Neli Triana
·3 menit baca
AMSTERDAM, KOMPAS — Tepat hari ini, Senin (1/7/2019), PLN telah menuntaskan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang dikenal dengan Tol Listrik Sumatera, berupa saluran udara tegangan ekstra tinggi 275 kilovolt (kV) yang menjadi back bone penyaluran energi listrik dari Sistem Sumatera Bagian Selatan menuju Sumatera Bagian Utara atau sebaliknya.
Demikian siaran pers yang diterima Kompas saat sedang bersama rombongan PT PLN di Amsterdam, Belanda, untuk memulai kunjungan kerja ke tiga universitas di Belanda, Austria, dan Skotlandia.
Dengan adanya Tol Listrik Sumatera 275 kV, keandalan listrik Sumatera akan semakin meningkat dan bisa menurunkan biaya pokok produksi listrik di Sumatera.
”Tol listrik 275 kV ini mampu mengevakuasi daya hingga 2.000 MW dari Sumatera Selatan yang kaya akan PLTU Mulut Tambang hingga ke Sumatera Utara,” ujar Direktur Bisnis Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto dalam keterangan persnya.
Dengan adanya Tol Listrik Sumatera 275 kV, keandalan listrik Sumatera akan semakin meningkat dan bisa menurunkan biaya pokok produksi listrik di Sumatera.
Tol listrik dinyatakan layak beroperasi setelah pada Sabtu, 29 Juni 2019, berhasil mendapatkan Rekomendasi Layak Bertegangan (RLB) pada saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 275 kV dan Tol Listrik Sumatera ini membentang di sepanjang jalur Lahat-Lubuk Linggau-Bangko-Muara Bungo-Kiliranjao-Paya Kumbuh-Padang Sidempuan-Sarula-Simangkok-Galang dengan panjang 2.866 km.
Dengan terbitnya rekomendasi layak bertegangan ini menjadi tonggak sejarah baru sistem kelistrikan di Indonesia mengingat ini pertama kali SUTET 275 kV beroperasi dari Sumsel hingga ke Sumut yang nantinya juga akan berlanjut ke Aceh dan Lampung.
Manfaat dari Tol Listrik Sumatera ini adalah untuk mengevakuasi daya listrik murah yang dihasilkan oleh pembangkit mulut tambang di Sumatera Selatan menuju ke utara Sumatera yang nantinya akan menurunkan biaya pokok produksi (BPP) listrik di Sumatera juga meningkatkan keandalan karena sudah terinterkoneksinya listrik dari selatan hingga utara Sumatera.
”Dengan adanya tol listrik ini, biaya pokok penyediaan (BPP) akan lebih murah dan listrik Sumatera akan semakin andal karena coverage-nya mencakup seluruh pulau sehingga kekhawatiran kekurangan pasokan listrik bisa teratasi,” imbuh Wiluyo.
Dengan listrik yang andal diharapkan dapat menarik investor sehingga bisa mendorong tumbuhnya industri menengah dan besar disetiap provinsi, PLN selalu siap melayani kawasan-kawasan industri yang membutuhkan daya listrik yang besar sesuai lokasi yang ditetapkan oleh pemda setempat.
Ke depan, SUTET 275 kV akan terus dikembangkan ke arah utara sampai Aceh yang saat ini sudah selesai konstruksi Galang-Pangkalan Susu, tetapi masih dipersiapkan untuk bisa mendapatkan rekomendasi layak bertegangan, sedangkan untuk jalur Pangkalan Susu-Arun-Sigli-Aceh baru dalam tahap konstruksi. Sementara untuk arah selatan sampai Lampung sedang dibangun SUTET 275 kV yang akan melewati Lahat-Muara Enim-Gumawang-Lampung.
Rampungnya pengerjaan tol listrik tidak terlepas dari bantuan seluruh pemangku kepentingan, terutama masyarakat dan pimpinan daerah di Sumatera.
”Kami ucapkan terima kasih atas bantuan dari Gubernur, Kapolda, Kajati, dan segenap jajarannya serta masyarakat di sepanjang jalur tol listrik tersebut sejak perizinan, pembebasan lahan dan ROW, hingga selesainya konstruksi Tol Listrik Sumatera tersebut,” kata Wiluyo.