Donald Trump dan Kim Jong Un melakukan pertemuan di Zona Demiliterisasi Korea. Untuk pertama kalinya seorang presiden AS menginjak wilayah Korea Utara.
PANMUNJOM, MINGGU Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu di Zona Demiliterisasi (DMZ) Panmunjom, Minggu (30/6/2019). Keduanya sepakat untuk menghidupkan kembali pembicaraan terkait program denuklirisasi Korea Utara. Trump merupakan presiden AS pertama yang menuju wilayah Korut. Awalnya, pertemuan itu dirancang untuk ”beberapa menit”, tetapi akhirnya berlangsung sampai 50 menit.
Kedua pemimpin itu berjalan dari dua arah yang berlawanan dan kemudian bersalaman. Setelah bertanya apakah Kim menginginkannya untuk menyeberangi garis demarkasi, Trump berjalan sebanyak 10 langkah ke arah wilayah Korut bersama Kim di sisinya. Ia kemudian mengajak Kim kembali ke wilayah Korsel dan melakukan pembicaraan di Freedom House dengan ditemani putrinya, Ivanka Trump, dan menantunya, Jared Kushner.
Pertemuan itu merupakan terobosan setelah pertemuan keduanya di Vietnam pada Februari lalu yang dianggap gagal. Kim berulang kali menegaskan agar Washington memenuhi janjinya untuk mencabut sanksi ekonomi karena Pyongyang merasa telah melakukan ”kewajiban”-nya. Korut antara lain telah mengembalikan kerangka jenazah AS yang tewas pada Perang Korea (1950-1953), juga menghancurkan fasilitas peluncuran rudal.
Sementara Washington menginginkan Pyongyang terlebih dulu melakukan denuklirisasi secara tuntas sebelum pencabutan sanksi ekonomi. ”Saya bangga bisa melewati garis (demarkasi). Ini hari yang bersejarah bagi dunia,” kata Trump kepada Kim.
Pemimpin Korut itu juga memuji Trump dan ia meyakini apa yang terjadi hari itu merupakan ekspresi kesediaan untuk menghapus semua hal yang buruk di masa lalu dan membuka masa depan yang baru. Kim mengaku ”kaget” dengan undangan Trump untuk bertemu di DMZ yang disampaikan melalui Twitter pada Sabtu lalu.
Bukan soal cepat
Trump mengatakan dirinya tidak akan mengutamakan soal kecepatan dan mengejar negosiasi cepat selesai. ”Yang kami kejar proses ini berlangsung dengan benar,” kata Trump.
Terkait itu, Trump mengatakan, sanksi ekonomi akan tetap berlaku. Namun, ia juga melihat bahwa penolakan dari Pyongyang sepertinya mengendur. ”Dalam proses negosiasi, sejumlah hal bisa terjadi,” kata Trump yang mengundang Kim ke Amerika Serikat.
”Saya akan mengundangnya sekarang,” kata Trump yang berdiri di samping Kim yang melalui penerjemahnya mengatakan dirinya juga akan mengundang Trump ke Pyongyang dalam waktu yang tepat.
Menurut analis David Kim dari Stimson Centre Asia, pertemuan kemarin memiliki arti signifikan karena menjadi yang pertama bagi presiden AS untuk memasuki wilayah Korut, dan yang pertama bagi Presiden Korsel Moon Jae-in untuk bertemu sekaligus dengan kedua pemimpin. (AP/AFP/MYR)