Aaron Wan-Bissaka, ”The Next Luke Shaw”?
Manchester United sepertinya belum kapok dengan blundernya ketika membeli Luke Shaw dari Southampton dengan harga mahal. Sekarang mereka membeli Aaron Wan-Bissaka yang baru mencuat pada musim lalu.
Pada 2014, MU memberikan kejutan saat mendatangkan bek kiri Luke Shaw yang masih berumur 18 tahun dari Southampton dengan biaya total yang dikeluarkan 37,5 juta euro atau sekitar Rp 598 miliar. Biaya tersebut jauh di atas harga bek kiri pada umumnya yang dibeli oleh klub top eropa.
Sebagai perbandingan, Barcelona membeli Jordi Alba dari Valencia pada 2012 dengan harga 14 juta euro. Chelsea membeli Marcos Alonso dari Fiorentina pada 2016 dengan harga 23 juta euro. Rival abadi MU, Liverpool, membeli Andrew Robertson dari Hull City pada 2017 dengan harga yang sangat murah untuk ukuran pesepak bola Eropa, yakni 9 juta euro.
Ketiga pemain tersebut menjadi andalan di klubnya masing-masing, sedangkan penampilan Shaw tidak konsisten dan lebih sering masuk ke meja perawatan karena cedera. Transfermarkt mencatat, sejak bergabung di Old Trafford, Shaw mengalami delapan kali cedera. Ia melewatkan 96 pertandingan dan harus menjalani perawatan selama 596 hari.
Pembelian Shaw mendapatkan kritik tajam dari mantan pemain MU, seperti Andy Cole dan Paul Scholes. Mereka menilai, harga Shaw terlalu mahal dan terkesan tidak efisien. Menurut Scoles, uang yang dikeluarkan untuk membeli Shaw lebih baik digunakan untuk membeli penyerang yang dapat mencetak 30 gol tiap musim.
Sejak bergabung di Old Trafford, Shaw mengalami delapan kali cedera. Ia melewatkan 96 pertandingan dan harus menjalani perawatan selama 596 hari.
Cole menilai, pengeluaran tersebut terlalu besar untuk seorang pemain muda yang belum berpengalaman. ”Itu adalah uang yang banyak. Saya kira tidak banyak yang akan menghabiskan uang sebesar itu untuk seorang anak muda,” ujar striker yang mencetak 188 gol di Liga Premier Inggris tersebut, seperti dikutip dari dailystar.co.uk.
Menurut Cole, nilai tambah dari Shaw hanya karena dia seorang pemain asal Inggris. Pemain Inggris berharga mahal karena aturan homegrown yang berlaku bagi semua tim yang berlaga di Liga Inggris. Dari 25 pemain yang didaftarkan, 8 pemain di antaranya harus memenuhi aturan homegrown sehingga permintaan pemain berstatus homegrown meningkat.
Aturan homegrown ialah seorang pemain harus tiga musim berturut-turut bermain di Inggris atau Wales sebelum berusia 21 tahun atau lulusan akademi dari negara tersebut. Permintaan pemain homegrown akan semakin meningkat karena dampak dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit. Asosiasi sepak bola Inggris atau FA berencana mengurangi jumlah pemain asing dari 17 menjadi 12 pemain.
Selain pengaruh kewarganegaraan Shaw, media juga turut berperan pada mahalnya harga pemain yang telah dipanggil tim nasional Inggris sebanyak delapan kali tersebut. Pada musim 2013/2014, Shaw tampil gemilang bersama Southampton dalam 38 laga dan dipanggil memperkuat timnas pada Piala Dunia 2014.
Media Inggris menyebutnya sebagai bek kiri masa depan timnas Inggris. Namun, pada kenyataannya, Shaw tidak dapat memenuhi ekspektasi tersebut. Bahkan, mantan Manajer MU Jose Mourinho mengkritiknya habis-habisan di depan wartawan.
Shaw pun harus merelakan posisinya direbut seniornya, Ashley Young. Pada musim lalu, Shaw akan dilego dengan harga 28 juta poundsterling atau sekitar Rp 500 miliar. Harga tersebut dipatok dengan tujuan demi mengembalikan modal mereka saat merekrut Shaw dari Southampton.
Belum berpengalaman
Kesalahan dalam membeli Shaw sepertinya belum menjadi pelajaran bagi ”Setan Merah” dalam merekrut pemain. Pada Sabtu (29/6/2019), MU telah merekrut seorang pemuda 21 tahun dari Crystal Palace, Aaron Wan-Bissaka, yang berposisi sebagai bek kanan. Harga Wan-Bissaka cukup fantastis, yakni 55 juta euro atau sekitar Rp 877 miliar.
Harga tersebut tergolong mahal untuk ukuran pemain yang belum pernah membela tim nasional. Penampilan Wan-Bissaka juga baru terlihat pada musim 2018/2019 setelah promosi dari akademi Crystal Palace. Ia mendapatkan kepercayaan penuh selama 4.101 menit dalam 46 pertandingan.
Harga Wan-Bissaka cukup fantastis, yakni 55 juta euro atau sekitar Rp 877 miliar.
Ia diberi kepercayaan Roy Hodgson mengisi pos bek kanan karena badai cedera yang dialami Crystal Palace di posisi tersebut. Padahal, 18 bulan yang lalu, Wan-Bissaka hanya menjadi bek kanan pilihan keempat.
Pelatih tim utama Crystal Palace, Kevin Keen, mengatakan, Wan-Bissaka mendapatkan kepercayaan tersebut karena penampilannya yang bagus pada saat latihan. Wan-Bissaka sangat sulit dilewati bintang Crystal Palace, Wilfried Zaha. ”Dia melakukan hal yang benar di bek kanan. Dia bermain melawan Wilf (Zaha) dan Wilf tidak pernah melewatinya sekali pun,” ujar Keen.
Dalam tiga pertandingan pertamanya di Liga Premier Inggris, Wan-Bissaka berhadapan langsung dengan Christian Eriksen, Marcus Rashford, Alexis Sanchez, dan Eden Hazard. Meskipun kalah dari Tottenham Hotspur, Manchester United, dan Chelsea, penampilan Wan-Bissaka cukup mengesankan.
Berdasarkan data situs resmi Liga Premier Inggris, musim lalu Wan-Bissaka melakukan 158 tekel dan 68 persen di antaranya sukses. Jumlah tersebut merupakan tertinggi ketiga di Liga Premier Inggris musim lalu. Karena kemampuannya tersebut, Wan-Bissaka dijuluki laba-laba yang memiliki kaki panjang.
Selain itu, Wan-Bissaka juga mampu mengeblok 5 tendangan dan melakukan 99 intersep. Dalam membantu serangan, pemuda kelahiran London tersebut mengemas 3 asis, 1.368 umpan pendek, dan 76 umpan jauh dengan tingkat akurasi 21 persen.
Baca juga: Kepercayaan ”The Baby Faced Assassin” kepada Sprinter Wales
Melihat kemampuannya tersebut, mungkin Wan-Bissaka menjadi solusi bagi MU yang mengalami krisis bek kanan. Kedua bek kanannya, Diogo Dalot dan Matteo Darmian, belum mendapatkan kepercayaan penuh karena penampilan mereka yang tidak meyakinkan. Pos tersebut sebelumnya diisi Antonio Valencia yang telah memilih pulang ke negaranya untuk membela LDU Quito di Liga Ekuador.
Akan tetapi, harga Rp 877 miliar akan menjadi sebuah nilai yang sia-sia seperti ketika MU membeli Shaw jika Wan-Bissaka gagal menunjukkan kemampuan terbaiknya. Harga tersebut telah mendapatkan berbagai reaksi di media sosial.
Sejumlah rekan Wan-Bissaka dan pendukung MU mendoakan yang terbaik baginya. Sementara pendukung Liverpool menertawakan harga yang sangat mahal tersebut. Mereka membandingkan Wan-Bissaka dengan bek kanan yang dimilikinya, Trent Alexander-Arnold, yang telah mempersembahkan trofi Liga Champions.
Alexander-Arnold merupakan produk akademi Liverpool dan masih berusia 20 tahun. Pemain kelahiran Liverpool tersebut juga telah membela timnas Inggris sebanyak enam kali dengan torehan satu gol. Pada musim lalu, ia telah membela Liverpool sebanyak 40 kali dengan torehan 1 gol dan 16 asis di semua kompetisi.
Akan menjadi hal yang menarik untuk melihat penampilan Wan-Bissaka musim depan. Wan-Bissaka akan mendapatkan pujian jika ia mampu sukses bersama MU atau akan menjadi bahan tertawaan, seperti MU membeli Shaw dengan harga yang mahal. (AFP)