logo Kompas.id
Bali Seribu Tahun Muliakan Air
Iklan

Bali Seribu Tahun Muliakan Air

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6CLnCeQnLZoUDPOH49qTp-sJJw4=/1024x680/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2FDSC06913_1561992598.jpg
KOMPAS/ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN

Warga melakukan ritual melukat di Penglukatan Pancoran Solas Tirta Taman Mumbul, di Sangeh, Kabupaten Badung, Bali, Senin (1/7/2019). Penglukatan Pancoran Solas Tirta Taman Mumbul yang diresmikan tahun 2015 merupakan salah satu bentuk pengembangan kawasan mata air TIrta Taman Mumbul yang mengairi kawasan persawahan seluas 200 hektar di Sangeh. Pemuliaan terhadap air di Bali sudah berlangsung lebih dari 1000 tahun.

DENPASAR, KOMPAS—Tradisi masyarakat Bali menghormati dan  memuliakan air sudah berlangsung sekitar 1000 tahun lalu. Kearifan lokal itu berlanjut terus-menerus hingga saat ini.

Keberadaan candi-candi tebing di sepanjang Tukad atau Sungai Pakerisan seperti tempat pertapaan dan Candi Gunung Kawi merupakan situs-situs yang menjadi bukti nyata tradisi pengelolaan sumber daya air di Bali sejak dahulu kala yang masih tetap utuh keadaannya sampai kini. Candi Gunung Kawi merupakan lokasi petirtaan sekaligus petapaan yang dibangun raja Marakata sekitar tahun 1049- 1077.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000