Dicari Talenta Muda ”E-sport” di Kawasan Bandung Raya
›
Dicari Talenta Muda ”E-sport” ...
Iklan
Dicari Talenta Muda ”E-sport” di Kawasan Bandung Raya
Seiring dengan perkembangan teknologi digital memasuki masa Revolusi Industri 4.0, gim tidak sekadar permainan dan hiburan, tapi juga telah berkembang, salah satunya menjadi cabang olahraga e-sport, yang merupakan olahraga masa depan.
Oleh
SAMUEL OKTORA
·4 menit baca
CIMAHI, KOMPAS — Seiring dengan perkembangan teknologi digital memasuki masa Revolusi Industri 4.0, gim tidak sekadar permainan dan hiburan, tetapi telah berkembang, salah satunya menjadi cabang olahraga e-sport, yang merupakan olahraga masa depan. Pemain gim berpeluang menjadi atlet profesional.
Syntax E Sports Hub di Kota Cimahi, Jawa Barat, memanfaatkan peluang ini dengan mencari bibit-bibit muda dari kalangan SMA/SMK di kawasan Bandung Raya, yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, dan Kota Cimahi.
Syntax menyediakan sarana berlatih yang relatif lengkap di kantornya di Setra Mas Residence, Cimahi. Perusahaan e-sport ini juga bekerja sama dengan Universitas Limkokwing, Malaysia. Pemain dari arena e-sport ini yang memenuhi kriteria akan mendapat beasiswa untuk kuliah S-1 mengambil program studi desain gim di universitas tersebut.
”Ini yang membedakan kami dengan warnet, internet kafe, atau arena e-sport lain di Indonesia yang sekadar menyediakan sarana bermain e-sport. Pemain di sini tak hanya dapat menyalurkan hobi dan mencari hiburan, tapi kami juga memfokuskan melatih mereka menjadi atlet profesional,” tutur pemilik Syntax E Sports Hub, Gilang Fajar Alfianto (27), seusai acara soft launching kantor Syntax di Cimahi, Rabu (3/7/2019).
Pendiri dan pemilik perusahaan ini terdiri atas empat orang, yakni Gilang Fajar Alfianto dari kalangan pengusaha, Hanif Maulana Sukma (23) dan Fahmy Mubarrok (22) yang merupakan mahasiswa perguruan tinggi swasta di Bandung, serta Muhammad Hendryda S (21), atlet e-sport. Nilai investasi perusahaan ini sekitar Rp 1 miliar.
Fasilitas yang disediakan di Syntax terdiri atas dua lantai. Pada lantai satu tersedia dua ruangan besar yang berhadapan dan setiap ruangan berisi lima komputer.
Pada lantai dua tersedia sekitar 30 komputer yang ditujukan bagi pemain pemula atau pemain yang sekadar ingin menyalurkan hobi atau mencari hiburan.
Tempat simulasi
”Fasilitas di lantai satu diperuntukkan bagi mereka yang ingin fokus menjadi atlet profesional. Ini merupakan fasilitas battle ground, sebagai tempat simulasi, sehingga ketika mereka mengikuti kompetisi tidak canggung lagi,” ujar Gilang.
”Kami juga akan merekrut atlet untuk bergabung dalam tim yang kami bentuk. Mereka yang berlatih di sini akan dibimbing secara intensif,” lanjutnya.
Gilang menuturkan, Syntax juga akan rutin menyelenggarakan turnamen mini, dan anggota akan mendapat prioritas berkompetisi guna menambah jam terbang.
Sementara itu, Hanif Maulana Sukma mengatakan, dirinya bersama tiga rekannya tergerak mendirikan perusahaan e-sport karena belum ada perusahaan serupa di Cimahi.
”Di Kota Bandung sudah ada beberapa e-sport arena. Tapi di daerah sekitarnya belum ada, salah satunya Cimahi,” ucap Hanif.
Fahmy Mubarrok berpendapat, fasilitas e-sport sejauh ini lebih banyak di Jakarta. ”Dari situ kami berempat lalu memutuskan untuk Syntax di Cimahi,” ujarnya.
Dari gim juga memiliki dampak positif, antara lain melatih kemampuan analisis dan strategi. Dari gim juga bisa berkarier, salah satunya menjadi atlet profesional e-sport.
Penasihat Syntax E Sports Hub, Saufi Sauniawati (44), mengatakan, persyaratan untuk menjadi atlet e-sport tak mudah.
”Mereka yang nanti lolos mendapat beasiswa ke Malaysia akan dilihat nilai rata-rata rapornya dengan grafik harus meningkat, juga jam terbang bermain gim. Yang ideal sekitar 3.000 jam,” ujarnya.
Saufi juga menyinggung, dalam upaya menjaring lebih banyak talenta muda, Syntax akan menyasar SMA/SMK di kawasan Bandung Raya. Pihak Syntax akan menawarkan kerja sama kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa di perusahaan ini.
Alasan umumnya, sampai saat ini masih banyak sekolah yang tidak mempunyai fasilitas memadai untuk e-sport. ”SMA Negeri 7 Kota Bandung sudah berminat untuk bekerja sama,” ucap Saufi.
Melatih kemampuan
Saufi berpendapat, terobosan yang dilakukan Syntax antara lain untuk mengubah paradigma masyarakat selama ini bahwa bermain gim hanya sekadar hura-hura tanpa manfaat.
”Padahal, dari gim juga memiliki dampak positif, antara lain melatih kemampuan analisis dan strategi. Dari gim juga bisa berkarier, salah satunya menjadi atlet profesional e-sport,” katanya.
Industri gim dan e-sport dunia diperkirakan akan terus tumbuh dari tahun ke tahun. Perusahaan riset pasar Newzoo memperkirakan, pada 2020, pertumbuhannya mencapai 1,5 miliar dollar AS (Kompas, 23 Oktober 2018).
Di pergelaran Asian Games 2018 dipertandingkan cabang e-sport. Walau cabang tersebut bersifat ekshibisi, yang berarti meski mendapat emas, tidak akan menambah perolehan medali resmi setiap negara yang ikut bertanding.
Cabang e-sport diharapkan resmi memperebutkan medali di Asian Games 2022 di China. E-sport juga tengah dipertimbangkan untuk ditampilkan sebagai cabang ekshibisi pada Olimpiade Paris 2024.