Terjadi defisit listrik di Kota Jayapura hingga Sentani selama sepekan terakhir. Defisit daya listrik mencapai 8-19 megawatt sehingga dilakukan pemadaman secara bergilir di dua daerah tersebut.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Terjadi defisit listrik di Kota Jayapura hingga Sentani selama sepekan terakhir. Defisit daya listrik itu mencapai 8-19 megawatt sehingga dilakukan pemadaman secara bergilir di dua daerah tersebut.
Berdasarkan pemantauan Kompas di Kota Jayapura pada Rabu (3/7/2019) dari pukul 06.00 hingga 18.00 WIT, terjadi pemadaman listrik sebanyak tiga kali dengan durasi waktu mencapai 1 hingga 2 jam.
Juru bicara PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Septian Pujianto, saat ditemui mengaku terjadi defisit 8-19 MW karena kerusakan salah satu pembangkit listrik.
Pembangkit listrik mesin gas (PLTMG) di wilayah Holtekamp, Kota Jayapura, yang berkapasitas 50 MW mengalami kerusakan pada bagian suplai bahan bakar. Dari enam mesin PLTMG Holtekamp, hanya empat yang dapat berfungsi. Sementara dua mesin mengalami kerusakan.
”Beban puncak penggunaan listrik di Jayapura hingga Sentani pada malam hari mencapai 77 MW. Sementara kapasitas daya mesin pembangkit listrik tenaga uap dan PLTMG yang tersisa hanya mencapai 64 MW,” ujar Septian.
Ia mengatakan, PLN terpaksa melakukan pemadaman listrik secara bergilir di Kota Jayapura hingga Sentani karena masalah defisit 8-19 MW.
Beban puncak penggunaan listrik di Jayapura hingga Sentani pada malam hari mencapai 77 MW. Sementara kapasitas daya mesin pembangkit listrik tenaga uap dan PLTMG yang tersisa hanya mencapai 64 MW.
”Kami menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Jayapura dan Sentani karena terjadi gangguan pada PLTMG Holtekamp. Kami akan berupaya memperbaiki mesin yang mengalami gangguan dalam waktu satu minggu,” ujar Septian.
Waspada menggunakan lilin
Ia pun menghimbau warga Kota Jayapura dan Sentani agar berhati-hati menggunakan lilin selama terjadi pemadaman listrik. Sebab, rawan terjadi kebakaran di dua wilayah tersebut.
Terakhir terjadi kebakaran yang menghanguskan rumah milik 29 keluarga di Kelurahan Numbay, Distrik Jayapura Selatan, Senin (1/7/2019). Berdasarkan data Polres Jayapura Kota, kebakaran dipicu oleh lilin di rumah salah satu warga.
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua, Thomas Sondegau, menilai sangat memprihatinkan masih terjadi defisit listrik di kota besar seperti Jayapura dan Sentani. Sebab, pemerintah pusat telah mencanangkan program Nawacita, yaitu Papua Terang sejak 2015.
”Di Kota Jayapura dan Sentani yang merupakan barometer kemajuan Provinsi Papua saja terjadi defisit daya listrik. Bagaimana nasib warga yang bermukim di pedalaman Papua,” kata Thomas.
Ia menegaskan, DPR Papua akan memanggil pihak PLN untuk memberikan klarifikasi terkait penanganan masalah defisit daya listrik di Kota Jayapura hingga Sentani.
Di Kota Jayapura dan Sentani yang merupakan barometer kemajuan Provinsi Papua saja terjadi defisit daya listrik. Bagaimana nasib warga yang bermukim di pedalaman Papua.
Berdasarkan data dari PT PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, rasio elektrifikasi PLN di Provinsi Papua dan Papua Barat baru mencapai 57,18 persen.
Adapun persentase desa di Papua dan Papua Barat yang terlistriki mencapai 76,58 persen dari total 7.358 desa. PLN menargetkan untuk melistriki 777 desa pada tahun ini.