JAKARTA, KOMPAS - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar didorong untuk melanjutkan kepemimpinan partai hingga lima tahun ke depan. Keberhasilannya mengembalikan kejayaan PKB menjadi pertimbangan para pengurus daerah memilih Muhaimin kembali menjadi ketua umum partai.
Keinginan pengurus wilayah dan cabang untuk kembali menjadikan Muhaimin sebagai ketua umum diungkapkan Ketua Dewan Pengurus Wilayah PKB Jawa Tengah Muhammad Yusuf Chudlori seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
”Kami jamin Muktamar PKB akan sangat-sangat kondusif karena dewan pengurus cabang dan DPW sudah aklamasi melanjutkan ketua umum kami,” kata Yusuf.
Kemarin, sejumlah pemimpin DPW PKB bertemu dengan Presiden Jokowi. Ketua Umum Muhaimin dan para menteri dari PKB, yakni Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo turut hadir. Selain silaturahmi, kehadiran pengurus PKB juga untuk menyampaikan undangan muktamar.
Menurut rencana, muktamar PKB akan digelar di Bali, 20 Agustus 2019. Salah satu agenda muktamar adalah memilih ketua umum partai periode 2019-2024.
Seusai bertemu Presiden, Yusuf menjelaskan, sampai saat ini baru ada satu nama yang muncul untuk dipilih menjadi ketua umum. Oleh karena itu, muncul wacana di kalangan para pemimpin DPC dan DPW PKB untuk secara aklamasi memilih Muhaimin kembali menjadi ketua umum PKB. ”Jadi di muktamar nanti, kami tinggal meminta kesediaan Cak Imin untuk kembali memimpin,” kata Yusuf.
Ada sejumlah pertimbangan pengurus cabang dan wilayah meminta Muhaimin melanjutkan kepemimpinannya. Salah satunya capaian dalam Pemilu 2019, yang meningkatkan perolehan suara PKB secara signifikan. Jika pada Pemilu 2014 PKB memperoleh 9,04 persen, pada Pemilu 2019 PKB meraih 9,69 persen suara sah nasional. Raihan dua pemilu itu jauh lebih tinggi dibandingkan perolehan suara PKB pada 2009 yang hanya 4,94 persen.
Pengurus cabang dan wilayah meyakini, peningkatan perolehan suara itu merupakan buah dari kecakapan Muhaimin menyinergikan seluruh kekuatan PKB, baik di internal maupun eksternal partai.
”Capaian pemilu ini, kan, luar biasa. Hampir semua daerah suaranya meningkat. Tentu modal awalnya kesolidan, kekompakan, serta Cak Imin mampu menyinergikan seluruh kekuatan di internal dan eksternal. Hubungannya dengan kiai-kiai juga cukup bagus,” kata Yusuf.
Untuk itu, para kader menganggap PKB masih memerlukan kepemimpinan Muhaimin. Sampai saat ini belum ada nama lain yang muncul menjadi kandidat ketua umum, kecuali Muhaimin.
Tak menolak
Menanggapi dorongan itu, Muhaimin mengatakan, pencalonan ketua umum bukan merupakan kewenangan pengurus wilayah. Oleh karena itu, ia tidak akan ikut campur dalam proses pencalonan ketua umum. Meski begitu, ia tidak akan menolak jika partai kembali mengamanatkan kepemimpinan PKB kepadanya.
”Saya belum tahu (diminta melanjutkan kepemimpinan). Namun, kalau perintah partai, siapa yang berani (menolak)? Perintah partai itu harus ditaati,” kata
Muhaimin seusai bertemu dengan Presiden Jokowi.
Muhaimin sebelumnya ditetapkan sebagai Ketua Umum PKB sejak Muktamar PKB 2005. Jika keinginan pengurus PKB terwujud, ini menjadi periode keempat bagi Muhaimin memimpin parpol berbasis massa kalangan nahdliyin tersebut.