Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara menggelar latihan perang bersama Angkatan Udara Amerika Serikat di Medan, Sumatera Utara. Mereka berbagi ilmu tentang strategi, taktik, dan teknik perang kota, perang hutan, dan operasi kemanusiaan pencarian dan pertolongan.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara menggelar latihan perang bersama Angkatan Udara Amerika Serikat di Medan, Sumatera Utara. Mereka berbagi ilmu tentang strategi, taktik, dan teknik perang kota, perang hutan, serta operasi kemanusiaan pencarian dan pertolongan.
Latihan tersebut diikuti pasukan dari Batalyon Komando 469 Korps Pasukan Khas (Paskhas) yang bermarkas di Pangkalan Udara Soewondo, Medan. Sementara dari militer AS diwakili 320th Special Tactics Squadron dari Komando Operasi Khusus Pasifik Angkatan Udara AS (United States Air Force Special Operations Comand Pacific/US SOCPAC) yang berbasis di Jepang.
”Latihan ini bagian kerja sama militer Indonesia dengan AS. Dengan latihan ini, kami bisa saling belajar,” kata Komandan Batalyon Komando 469 Paskhas Letnan Kolonel (Pas) Jumongga Sitinjak di sela-sela latihan di bekas perkantoran Bandara Polonia, di Lanud Soewondo, Medan, Rabu (3/7/2019).
Dalam latihan perang kota ini, kami banyak belajar tentang teknik dan strategi dalam perang jarak dekat, khususnya perang di dalam gedung-gedung.
Di bekas perkantoran tersebut, pasukan menggelar latihan perang kota. Mereka menggunakan senjata laras panjang dilengkapi rompi, helm, dan kacamata khusus. Pasukan yang dibagi dalam dua tim tersebut diangkut menggunakan mobil perang. Mereka kemudian memasuki ruangan-ruangan kantor.
Kedua tim lalu terlibat baku tembak dalam jarak dekat dengan menggunakan peluru cat. Kedua tim mempelajari teknik dan strategi perang jarak pendek atau close quarter battle.
”Dalam latihan perang kota ini, kami banyak belajar tentang teknik dan strategi dalam perang jarak dekat, khususnya perang di dalam gedung-gedung,” kata Jumanggo.
Ia menambahkan, latihan perang itu dilaksanakan selama 22 hari di perkotaan dan hutan. Selama latihan, mereka bertukar ilmu tentang teknik, taktik, dan strategi perang.
Kapten Jeremy Robert Kurzh, yang mewakili 320th Special Tactics Squadron, mengatakan sangat terkesan dengan kemampuan bertahan di hutan personel TNI AU. ”Kami mendapatkan pengetahuan baru bisa bertahan di hutan,” katanya.
Jeremy menyebutkan, mereka terdiri atas sembilan anggota pasukan. Mereka pun akan kembali ke satuannya setelah melaksanakan misi latihan bersama itu.