BRUSSELS, RABU— Pada akhirnya, Eropa adalah seorang perempuan. Kata-kata ini diucapkan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk—merujuk sosok dalam mitos Yunani kuno, Europa, yang digunakan untuk menamai Benua Biru itu—kepada wartawan. Dua dari empat jabatan penting di Uni Eropa bakal diduduki dua perempuan: Ursula von der Leyen sebagai Ketua Komisi Eropa dan Christine Lagarde sebagai Gubernur Bank Sentral Eropa.
Para pemimpin di UE, Selasa (2/7/2019), sepakat mencalonkan keduanya setelah melewati perdebatan sengit selama tiga hari pertemuan puncak di Brussels, Belgia. Pencalonan keduanya masih membutuhkan persetujuan parlemen Eropa.
Sejumlah diplomat mengungkapkan, para pemimpin UE berharap bahwa keputusan mereka mengajukan dua perempuan untuk pertama kali dalam sejarah akan memberi pesan positif dan memperbaiki kerusakan yang muncul akibat keterbelahan selama pertemuan.
Keterbelahan di jantung politik Eropa terlihat nyata dalam pemilu parlemen pada Mei lalu saat tak satu pun blok menang mayoritas. Di sisi lain, pemilu itu juga memperlihatkan kebangkitan kelompok sayap kanan dan ekstrem kiri di Eropa.
Pertemuan para pemimpin negara UE juga menunjuk Perdana Menteri Belgia Charles Michel menggantikan Tusk sebagai Presiden Dewan Eropa. Adapun Menteri Luar Negeri Spanyol Josep Borrell menggantikan Federica Mogherini sebagai Komisioner Tinggi UE untuk Kebijakan Luar Negeri.
”Pertama-tama dan yang terpenting, kami telah memilih dua perempuan dan dua laki-laki untuk menjabat empat posisi kunci. Ini keseimbangan jender yang sempurna,” kata Tusk, pemimpin rapat.
Banyak tantangan
Von der Leyen, Menteri Pertahanan Jerman, akan menggantikan Jean-Claude Juncker sebagai Ketua Komisi Eropa, badan eksekutif UE. Ia dikenal konservatif dan dihadapkan banyak tantangan, antara lain isu perubahan iklim, disinformasi, populisme, dan Brexit.
Nama Von der Leyen masuk sebagai nomine setelah Wakil Presiden Pertama Komisi Eropa yang juga mantan menteri luar negeri Belanda, Frans Timmermans, menghadapi penolakan. Von der Leyen adalah pendukung integrasi UE dan pernah menyebut UE sebagai ”Serikat Negara-negara Eropa”. Ia diperkirakan akan menjabat pada 1 November 2019, sehari setelah Inggris keluar dari UE.
”Ia akan menduduki posisi baru ini dengan penuh hati-hati dan komitmen,” kata Kanselir Jerman Angela Merkel.
Adapun Lagarde, mantan menteri keuangan Perancis dan direktur pelaksana Dana Moter Internasional sejak 2011, akan menggantikan Mario Draghi sebagai gubernur Bank Sentral Eropa. Lagarde harus mengatasi isu pelambatan ekonomi di UE saat menjabat nanti.
Sementara Josep Borrell, pengganti Mogherini sebagai Komisioner Tinggi UE untuk Kebijakan Luar Negeri, dikenal sebagai politisi senior yang vokal. Ia akan bertugas mengupayakan kesepakatan nuklir Iran dengan sejumlah negara Eropa terjaga, meredakan perseteruan AS-Iran, dan menjaga Eropa dari tekanan Rusia.
