Nick Kyrgios adalah satu dari sedikit petenis yang bisa mengimbangi Rafael Nadal. Petenis Australia itu pula yang akan dihadapi Nadal pada babak kedua Wimbledon, Kamis ini.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
LONDON, RABU - Laga ”panas” yang diprediksi terjadi sejak undian Wimbledon diumumkan pekan lalu akan terwujud. Rafael Nadal akan berhadapan dengan ”si bengal” Nick Kyrgios pada babak kedua, Kamis (4/7/2019).
Turnamen tenis tertua ini baru memasuki pertanindngan kedua bagi tiap pemain. Di atas kertas, peringkat Nadal, urutan ketiga dunia, jauh di atas Kyrgios, yang berperingkat ke-43 dunia. Akan tetapi, statistik pertemuan membuat persaingan mereka menjadi laga yang dinanti. Nadal pun mengakui, tantangan yang akan dihadapi pada babak kedua sangat berat.
Meski rentang prestasi keduanya terbentang jauh, Kyrgios termasuk salah satu dari sedikit petenis yang bisa mengimbangi Nadal. Nadal mengoleksi 18 gelar juara Grand Slam, sedangkan hasil terbaik Kyrgios adalah perempat final Wimbledon 2014 dan Australia Terbuka 2015. Namun, dalam enam pertemuan sebelumnya, Kyrgios menahan imbang Nadal, 3-3.
Kyrgios memenangi pertemuan terakhir pada babak kedua ATP Acapulco, Meksiko, Februari. Dia juga memenangi pertemuan pertama dengan Nadal pada babak keempat Wimbledon 2014.
Kekalahan itu menjadi salah satu penyebab kegagalan beruntun Nadal di Wimbledon pada rentang 2012 hingga 2017. Dalam lima penampilan pada waktu tersebut—Nadal absen pada 2016 karena cedera—petenis Spanyol itu tak pernah melewati babak keempat.
Nadal ditaklukkan wajah-wajah ”asing”, yaitu Lukas Rosol (Ceko) pada babak kedua 2012, Steve Darcis (Belgia/babak pertama 2013), Kyrgios (Australia/babak keempat 2014), Dustin Brown (Jerman/babak kedua 2015), dan Gilles Muller (Luksemburg/babak keempat 2017).
Pengalaman pada Wimbledon 2014 serta kejutan yang kerap dibuat Kyrgios membuat Nadal waspada, meski petenis Australia itu jarang tampil konsisten. Kyrgios bahkan lebih dikenal karena perilaku buruknya di dalam dan luar lapangan.
Dia pernah diskors dan denda karena tak serius bertanding dengan banyak membuang poin. Denda karena berkata kasar juga sering dialami. Terakhir adalah didenda 17.500 dollar AS (Rp 247juta) karena berkata kasar pada panitia dan penonton di Queen’s Club, London, Juni.
”Saat dia bermain serius, dia menjadi lawan berbahaya. Itu bisa terjadi saat berhadapan dengan petenis yang peringkatnya lebih baik darinya. Ini akan menjadi babak kedua yang super berat. Saya harus tampil 100 persen dan akan berjuang untuk melakukan itu,” ujar Nadal setelah mengalahkan Yuichi Sugita (Jepang), 6-3, 6-1, 6-3, pada babak pertama, Rabu (3/7) dinihari WIB.
Nadal sadar, dia tak boleh lengah seperti saat melawan Sugita, ketika kehilangan 11 poin beruntun pada set pertama. ”Saat itu terjadi, rasanya seperti menghadapi three set points lawan. Tetapi, saya senang akhirnya bisa menang straight sets melawan petenis yang tahu bagaimana caranya bermain di lapangan rumput,” tutur Nadal, yang dihentikan Novak Djokovic dalam laga ketat lima set pada semifinal 2018.
Adapun Kyrgios, yang mengalahkan rekan senegara, Jordan Thompson, 7-6 (7-4), 3-6, 7-6 (12-10), 0-6, 6-1, pada babak pertama, hanya mengatakan dia menghormati Nadal sebagai salah satu petenis terbaik. ”Pada pertandingan itu, saya adalah underdog,” katanya.
Delapan kali juara Wimbledon, Roger Federer, yang juga lolos ke babak kedua, ditantang petenis wild card tuan rumah Jay Clarke. Untuk pertama kalinya sejak 2010, Federer kehilangan set pembuka pada babak pertama ketika melawan petenis Afrika Selatan, Lloyd Harris, 3-6, 6-1, 6-2, 6-2.
Sembilan tahun lalu, Federer dipaksa bermain lima set oleh Alejandro Falla (Kolombia), 5-7, 4-6, 6-4, 7-6 (7-1), 6-0 pada babak pertama. Federer akhirnya terhenti pada perempat final, kalah dari Tomas Berdych.
Unggulan
Pada Rabu, kemenangan diraih petenis unggulan tunggal putri, yaitu Karolina Pliskova (Ceko/3), Elina Svitolina (Ukraina/8), dan Anna Kontaveit (Estonia/20).
Di tunggal putra, tiga kali juara Grand Slam, Stan Wawrinka, disingkirkan petenis AS, Reilly Opelka dalam laga 3 jam 13 menit. Opelka, yang tinggi tubuhnya mencapai 2,11 meter menang 7-5, 3-6, 4-6, 6-4, 8-6.
Adapun kekalahan unggulan kelima, Dominic Thiem, pada babak pertama, Selasa, menambah daftar unggulan yang tersingkir pada laga awal. Thiem, dua kali finalis Perancis Terbuka, dikalahkan Sam Querrey (AS), 7-6 (7-4), 6-7 (1-7), 3-6, 0-6. Thiem menyusul unggulan keenam Alexander Zverev, unggulan ketujuh Stefanos Tsitsipas, dan unggulan kedua putri, Naomi Osaka, yang tersingkir pada hari pertama.
Sementara itu, dalam debutnya pada babak utama Wimbledon, petenis Indonesia, Christopher ”Christo” Rungkat, dan apsangannya Hsieh Cheng Peng (Taiwan), hanya bisa menikmati satu pertandingan. Mereka dikalahkan unggulan ke-14 asal Austria, Jurgen Melzer/Oliver Marach, 3-6, 4-6.
Ini menjadi penampilan kedua Christo/Hsieh pada babak utama Grand Slam setelah bertanding pada Perancis Terbuka, 26 Mei-9 Juni. Mereka bertahan hingga babak kedua sebelum dikalahkan pasangan tuan rumah, Bregoire Barrere/Quentin Halys.
Christo sebenarnya tampil pula di ganda putra Wimbledon pada 2017 dan 2018, masing-masing bersama Taro Daniel (Jepang) dan Tristan-Samuel Weissborn (Austria), namun tersingkir pada babak pertama kualifikasi. (AFP/REUTERS)