Pameran Karya Seni Rupa Penyandang Autisme Digelar
›
Pameran Karya Seni Rupa...
Iklan
Pameran Karya Seni Rupa Penyandang Autisme Digelar
Oleh
Evy Rachmawati
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS—Bentara Budaya Jakarta bekerja sama dengan Yayasan Autisma Indonesia menggelar pameran karya seni rupa individu autistik yang bertajuk “Warna-Warni Duniaku”. Pameran itu diresmikan pada Kamis, 4 Juli 2019 pukul 16.30 WIB dan dibuka untuk umum tanggal 5 Juli 2019 hingga tanggal 13 Juli 2019. Sejumlah 86 karya dari 53 seniman ditampilkan dalam pameran.
Hal itu merupakan bagian dari program Bentara Peduli yang diselenggarakan untuk berbagi ruang bersama para pegiat seni yang perlu mendapatkan dukungan, salah satunya individu-individu autistik.
“Kegiatan-kegiatan seperti ini sedapat mungkin kami selenggarakan setiap tahun dalam berbagai bentuk dan ragam ekspresi. Tahun ini, bertepatan dengan perayaan Hari Anak Indonesia pada Juli, Bentara Budaya Jakarta dengan senang hati berkolaborasi dengan Yayasan Autisma Indonesia dan mempersembahkan pameran Warna-Warni Duniaku,” kata Ika W Burhan, Ketua Pengelola Bentara Budaya Jakarta, dalam siaran pers, Rabu (3/7/2019).
Selain pameran, pada kesempatan kali ini digelar pula workshop menggambar untuk individu autistik dan diskusi mengenai “art therapy” dan autisme yang dijadwalkan pada Sabtu, 6 Juli 2019 di Bentara Budaya Jakarta.
Adapun workshop menggambar kali ini difokuskan pada teknik menggambar dengan oil pastel bersama tutor Luthfia Ayu (Alumni Universitas Negeri Jakarta sekaligus praktisi pendidikan seni untuk individu autistik) dan Bentara Muda akan menjadi fasilitator dalam workshop ini.
Sementara , diskusi akan dilangsungkan dengan judul “Peranan Art Therapy dalam Perkembangan Individu Autistik untuk Mengekspresikan Dirinya”. Diskusi tersebut menghadirkan Ipong Purnama Sidhi (seniman dan Kurator Bentara Budaya), psikolog Maria Novitawati, dan Donny Mardonius selaku orangtua dari individu autistik. Ferina Widodo akan bertindak sebagai moderator dalam diskusi tersebut.
Kemampuan individu
Autisme, atau bisa disebut gangguan spektrum autisme (Autism Spectrum Disorder) adalah gangguan perkembangan otak yang mempengaruhi kemampuan individu dalam berinteraksi dengan orang lain. Individu dengan autisme kerap mengalami kesulitan mengekspresikan pemikiran dan berkomunikasi. Kesenian, baik itu seni rupa maupun seni musik, dapat menjadi medium yang tepat untuk individu autistik untuk menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran mereka.
Pengarahan dan bimbingan dari orang tua sangat dibutuhkan untuk menggali potensi dari individu autistik. Autisme harus ditangani sejak sedini mungkin agar anak-anak tersebut dapat berkegiatan secara maksimal sesuai dengan spektrum autisme yang mereka miliki. Potensi yang dapat digali antara lain adalah potensi seni.
Individu autistik juga dapat memiliki kemampuan dan bakat seni seperti anak normal. Bahkan banyak di antara mereka yang lebih unggul jika dibandingkan dengan anak normal. Ketekunan dan daya fokus tinggi yang mereka tampilkan dalam suatu bidang menjadi modal yang besar dalam berkesenian.
Yayasan Autisma Indonesia (YAI) adalah yayasan sosial yang didirikan pada bulan Maret 1997 oleh sekelompok orang tua anak penyandang autis dan praktisi medis. YAI memberi wadah bagi keluarga individu autistik untuk mencari informasi autisme dan mengembangkan potensi individu autistik.
Selain itu, YAI secara aktif berusaha meningkatkan kepedulian masyarakat tentang autisme melalui berbagai kegiatan , seperti kampanye sosial, seminar, dan penyuluhan. Beberapa kegiatan yang pernah diselenggarakan oleh YAI untuk mengembangkan potensi individu autistik antara lain Indonesia Autism Games, dan pameran hasil karya seni individu autistik. (EVY)