Pertamina Tingkatkan Stok Avtur di Juanda dan Lombok Praya
›
Pertamina Tingkatkan Stok...
Iklan
Pertamina Tingkatkan Stok Avtur di Juanda dan Lombok Praya
PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V meningkatkan ketersediaan bahan bakar avtur di Bandar Udara Juanda Surabaya dan Bandara Internasional Lombok Praya mengantisipasi kebutuhan bahan bakar pesawat pada musim haji. Permintaan bahan bakar selama musim haji diprediksi naik 2,3 persen hingga 11 persen dibandingkan tahun lalu.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V meningkatkan ketersediaan bahan bakar avtur di Bandar Udara Juanda Surabaya dan Bandara Internasional Lombok Praya mengantisipasi kebutuhan bahan bakar pesawat pada musim haji. Permintaan bahan bakar selama musim haji diprediksi naik 2,3 persen hingga 11 persen dibandingkan tahun lalu.
“Kebutuhan bahan bakar avtur untuk penerbangan haji di Bandara Juanda diprediksi sebesar 16.980 Kilo Liter (KL), sedangkan di Bandara Internasional Lombok Praya (BIL) sebesar 2.700 KL,” ujar Manajer Unit Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Rustam Aji di Depot Pengisian Bahan Bakar Pesawat Udara (DPPU) Juanda, Kamis (4/7/2019).
Estimasi kenaikan kebutuhan bahan bakar pesawat pengangkut jemaah haji Indonesia asal Surabaya dan Lombok didasarkan pada penambahan jumlah penerbangan. Sebagai gambaran, tahun lalu, jumlah jemaah haji yang berangkat (embarkasi) maupun tiba (debarkasi) di Bandara Juanda Surabaya sebanyak 83 kelompok terbang (kloter). Pada musim haji kali ini, jumlahnya meningkat menjadi 85 kloter atau ada penambahan dua kloter.
Estimasi kenaikan kebutuhan bahan bakar pesawat pengangkut jemaah haji Indonesia asal Surabaya dan Lombok didasarkan pada penambahan jumlah penerbangan.
Kondisi yang sama terjadi di Bandara Internasional Lombok (BIL). Pada musim haji 2018, bandara ini melayani 10 kloter jemaah haji dan kini meningkat menjadi 11 kloter. Pemberangkatan jemaah haji dari Juanda menggunakan pesawat jenis Boeing-747 dengan perkiraan konsumsi bahan bakar avtur sebanyak 100 KL per penerbangan.
“Pemberangkatan jemaah haji dari BIL juga menggunakan pesawat yang sama. Namun, perkiraan konsumsi avturnya lebih tinggi yakni 122 KL per penerbangan karena jaraknya lebih jauh,” kata Rustam Aji.
Dengan pertimbangan penambahan penerbangan dan konsumsi bahan bakar setiap pesawat, Pertamina memprediksi kebutuhan avtur mencapai 16.980 KL atau lebih tinggi 2,3 persen dibandingkan realisasi konsumsi selama musim haji 2018 sebanyak 16.600 KL. Adapun di Bandara Lombok, kebutuhan avtur diprediksi mencapai 2.700 KL atau naik 11 persen dari realisasi musim haji lalu sebesar 2.400 KL.
Stok Aman
Rustam Aji mengatakan, kendati terjadi kenaikan kebutuhan bahan bakar avtur selama musim haji yang berlangsung Juli-September, pihaknya menjamin stok di Depot Juanda tetap aman. Depot ini mampu menampung 10.000 KL avtur. Pertamina juga menyiapkan pasokan avtur di Terminal Surabaya Grup yang berkapasitas 20.000 KL.
“Dari terminal Surabaya Grup yang berlokasi di Tanjung Perak, avtur disalurkan menggunakan jaringan pipa yang terhubung langsung ke Depot Juanda. Kapasitas penyaluran pipa ini 160 KL per jam,” ucap Rustam.
Pertamina juga menyiapkan pasokan avtur di Terminal Surabaya Grup yang berkapasitas 20.000 KL.
Selama Juli-September, Pertamina menaikkan persediaan avtur menjadi 1.075 KL per hari atau naik 10 persen dibandingkan persediaan normal 975 KL per hari untuk melayani seluruh penerbangan di Bandara Juanda. Adapun di BIL, persediaan avtur dinaikkan menjadi 102 KL per hari atau naik 52 persen dari normalnya 67 KL per hari.
Sementara itu, Operation Head DPPU Juanda Abraham menambahkan, selain menyiapkan stok avtur, pihaknya juga berupaya mengoptimalkan ketepatan waktu pengisian bahan bakar ke pesawat dengan menyiapkan sarana, fasilitias pendukung, dan personel. Mengantisipasi padatnya jadwal penerbangan haji, selain menyiapkan hidran untuk pengisian avtur ke pesawat, DPPU Juanda juga menyiapkan refueler atau fasilitas pengisian menggunakan truk tanki.
Total ada 7 unit hidran dan 14 refueler di Juanda. Dari 14 refueler itu, sebanyak tiga unit ditujukan khusus untuk melayani pesawat haji. "Kapasitas per unitnya 40 KL,” kata Abraham.
Adapun untuk fasilitas pengisian bahan bakar avtur di Bandara Lombok masih mengandalkan sepenuhnya pada refueler karena belum ada fasilitas hidran. Untuk kelancaran pengisian avtur pesawat haji, Pertamina MOR V telah mengirimkan satu unit refueler dari Surabaya dan satu unit lagi dari Bandara El Tari Kupang.