Jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 1 dan Kloter 2 Embarkasi Surabaya mulai memasuki Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jumat (5/7/2019) pagi. Mereka akan berangkat ke Arab Saudi pada Sabtu (6/7/2019) dini hari.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 1 dan Kloter 2 Embarkasi Surabaya mulai memasuki Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jumat (5/7/2019) pagi. Mereka dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji tahun 1440 Hijriah pada Sabtu (6/7/2019) dini hari.
Kloter pertama Embarkasi Surabaya (SUB) yang berjumlah 445 anggota jemaah yang berasal dari Magetan tiba sekitar pukul 07.00. Selang satu jam kemudian, kloter kedua dari Ngawi, Ponorogo, dan Surabaya tiba di asrama dan disambut oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Mereka langsung menjalani pemeriksaan kesehatan dan dokumen terkait dengan keberangkatan menuju Tanah Suci.
Kloter pertama dijadwalkan berangkat pada Sabtu pukul 03.13 dari Bandar Udara Internasional Juanda menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Selain dari Surabaya, jemaah haji dari Embarkasi Batam juga dijadwalkan berangkat pada Sabtu.
Jemaah dari Embarkasi Surabaya berjumlah 37.725 orang yang terbagi dalam 85 kloter. Mereka berasal dari Provinsi Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara Timur, dan diberangkatkan bersama 425 petugas pendamping. Pemberangkatan akan berlangsung hingga 6 Agustus 2019.
Keberangkatan mereka terbagi menjadi dua kelompok. Kloter pertama hingga ke-40 dijadwalkan tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz. Sementara kloter ke-41 hingga ke-85 tiba di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah.
Jaga Indonesia
Lukman mengingatkan para anggota jemaah untuk menjaga perilaku selama beribadah di Tanah Suci. Jemaah harus berperilaku sopan karena segala tindakannya mencerminkan citra masyarakat Indonesia.
”Karena bagaimanapun juga (semua) bagian tidak terpisahkan. Atribut yang dikenakan, selendang, baju batik, seragam, peci, apa pun itu sudah menunjukkan Indonesia. Kita dilihat dunia, jaga perilaku, gerak-gerik, ucapan, dan semuanya,” tuturnya.
Lukman juga mengingatkan kepada semua anggota jemaah untuk selalu bersyukur atas kesempatan bisa melaksanakan ibadah haji karena tidak semua Muslim mendapatkan kesempatan tersebut. Selama berada di Tanah Suci, jemaah haji diharapkan bisa melaksanakan semua tahapan dengan baik.
”Saya ingin mengajak kita semua untuk lebih mengedepankan rasa syukur. Syukur karena bapak dan ibu beri kesempatan berhaji,” ujar Lukman dalam sambutannya.
Selama berada di Arab Saudi, jemaah diingatkan untuk selalu menjaga kesehatan fisik. Pola makan selama beribadah juga harus dijaga agar selalu sehat selama menjalankan ibadah. ”Lakukan pola hidup sehat, konsumsi makanan menyehatkan. Kemudian aktivitas tidak penting dihindari karena tubuh perlu istirahat,” ujarnya.
Menurut Lukman, Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) terus melakukan berbagai peningkatan pelayanan kepada jemaah. Mulai tahun ini, lokasi pemondokan jemaah berdasarkan zonasi, artinya jemaah dari satu provinsi akan berada di satu lokasi yang sama.
”Tahun ini untuk pertama kali kami memasang pendingin ruangan di tenda-tenda Arafah yang sebelumnya hanya menggunakan kipas angin. Pemasangan pendingin ruangan untuk mengantisipasi udara panas,” ujar Lukman.
Di bidang transportasi, bus yang digunakan oleh jemaah dari Indonesia adalah bus baru yang nyaman untuk ditumpangi. Sementara petugas pendamping haji dan tenaga medis akan melakukan pelaporan aktivitas berbasis elektronik sehingga laporan bisa lebih mudah dan efektif. Inovasi ini diyakini bisa meningkatkan kenyamanan para anggota jemaah haji asal Indonesia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan para anggota jemaah untuk menjaga nama baik Indonesia ketika bertemu dengan jemaah dari negara lain. Indonesia merupakan salah satu yang terbanyak mendapatkan kuota haji sehingga harus menjaga komunikasi dengan baik antarjemaah.