SITUBONDO, KOMPAS – Polisi menggelar olah tempat kejadian perkara di lokasi kecelakaan lalu lintas beruntun yang memakan seorang korban tewas di Situbondo, Jawa Timur. Hasilnya, terindikasi ada kebocoran tabung rem truk pengangkut pakan ternak, salah satu kendaraan yang terlibat kecelakaan. Hal itu diduga jadi faktor pemicu peristiwa naas itu.
Kecelakaan lalu lintas itu terjadi di jalur pantura ruas Situbondo di area Taman Nasional Baluran, Kamis (4/7/2019). Ada enam kendaraan yang terlibat, yaitu dua bus pariwisata rombongan guru asal Gresik, dua truk, satu unit minibus dan satu unit mobil bak.
“Kami menemukan tabung minyak rem truk pengangkut pakan ternak bocor. Kondisi ini mengganggu sistem pengereman yang menggunakan air brake (rem angin). Angin dalam tabung penuh tetapi tidak bisa ditekan untuk mengerem karena minyaknya tidak ada,” ujar Kepala Seksi Kecelakaan Sub Direktorat Penegakan Hukum di Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim Komisaris Herry Setyo Susanto ketika ditemui di lokasi kejadian, Jumat (5/7).
Dalam olah TKP, Polres Situbondo dibantu Tim Traffic Accident Analysis dari Polda Jatim memanfaatkan teknologi 3D Laser Scaner untuk membuat sketsa sebelum dan sesudah kecelakaan. “Dari hasil sketsa tersebut, kami akan membuat simulasi kecelakaan untuk mengetahui berapa kecepatan mobil saat terjadinya kecelakaan tersebut,” ujar Herry.
Hingga siang kemarin, Mudal Rohim, pengemudi truk pengangkut pakan ternak, masih berstatus saksi. Saat itu, Rohim membawa muatan penuh berisi pakan ternak dengan tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Saat dimintai keterangan, dia mengakui, masalah di sistem pengereman truk. Hal itu membuatnya tak bisa mengerem ketika kendaraan yang ia kemudikan berada sekitar 100 meter sebelum lokasi kecelakaan.
“Saat berada di depan waduk (Bajulmati) saya melihat ada antrean kendaraan. Saat itu, kecepatan truk 20-30 kilometer per jam. Saat mau mengerem, pedal rem sudah keras seperti batu. Dinjak sama sekali tidak bisa,” ungkapnya.
Kondisi itu membuat Rohim panik. Puncaknya, ia nekat menabrak lima kendaraan di depannya secara zig zag. Kendaraan yang pertama yang ditabrak adalah truk tanpa muatan tujuan Banyuwangi. Setelah itu, giliran minibus dan dan bus rombongan guru asal Gresik yang jadi korban.
Saat mau mengerem, pedal rem sudah keras seperti batu. Dinjak sama sekali tidak bisa
Rohim lantas banting stir ke kanan dan menabrak mobil bak yang melaju dari arah Banyuwangi ke Surabaya. Namun, semuanya tidak berhenti sampai di situ. Rohim kembali banting stir ke kiri sebelum akhirnya menabrak lagi dua bus rombongan guru asal Gresik.
Salah satu bus rombongan guru terdampak parah. Ditabrak bagian belakangnya, bus masuk ke parit. Akibatnya, sejumlah penumpang terpental ke bagian depan bus. Salah satunya adalah Masrukah (55). Duduk dekat pintu depan, ia terpental dari tempat duduknya. Masrukah tewas akibat luka parah di kepala.