CIANJUR, KOMPAS – Tim LKG-SKF Indonesia yang akan tampil pada kategori Boys 15 Piala Gothia 2019 menjalani pemusatan latihan di Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat selama 4-7 Juli. Selain untuk penyesuaian suhu dan cuaca dengan Gothenburg, Swedia, pemusatan latihan itu bertujuan untuk mempererat kerbersamaan antar pemain.
”Dalam sepak bola, kebersamaan itu adalah hal utama. Sebab, olahraga ini adalah olahraga tim, bukan individu. Dengan kebersamaan yang kuat, tim akan bermain lebih kompak. Taktik strategi yang diberikan pelatih pun bisa diterapkan dengan lebih baik,” ujar pelatih LKG-SKF Indonesia Jumhari Saleh seusai latihan sore tim di Pacet, Cianjur, Kamis (4/7/2019).
Selama di Pacet, untuk pertama kali ke-18 pemain LKG-SKF Indonesia tidur di satu lokasi yang sama. Mereka pun melakukan kegiatan bersama-sama, mulai dari makan, ikut kelas motivasi, evaluasi hasil latihan dan pertandingan, hingga latihan fisik dan simulasi pertandingan. Mereka pun mencoba berendam air es bersama seusai latihan.
Tampak kebersamaan di antara mereka semakin membaik. Sebagai gambaran, ketika awal dikumpulkan menjadi satu tim usai Liga Kompas Gramedia U-14 pada April lalu, total 24 pemain hampir tidak saling kenal karena berasal dari SSB yang berbeda. Tidak ada tegur sapa dan canda di antara mereka saat itu. Permainan mereka pun terlihat individual karena tidak ada komunikasi di antara mereka selama berlaga.
Namun, setelah tim diciutkan menjadi 18 pemain dan menjalani latihan bersama selama kurang lebih tiga bulan, mereka mulai menemukan kecocokan. Mereka sudah lebih sering saling tegur sapa, bisa bercanda bersama, hingga bercerita intens bersama. Dalam permainan, mereka sudah lebih solid sebagai satu tim.
Dalam laga persahabatan terakhir yang dilakukan mereka saat menghadapi SSB Intan Soccer Cipta Cendikia di Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/6/2019), mereka bermain sangat baik sebagai satu kesatuan tim. Untuk itu, mereka bisa sangat mendominasi permainan hingga menang telak 7-0 atas lawannya yang akan berpartisipasi di LKG U-14 musim 2019/2020 ini.
Jumhari mengatakan, dengan adanya kebersamaan, para pemain akan saling mengenal karakter bermain rekan-rekannya. Dengan begitu, aliran bola akan semakin lancar sehingga taktik dan strategi dari pelatih bisa diterapkan dengan baik. ”Dengan ada pemusatan latihan ini, saya berharap keakraban di antara pemain akan semakin baik sehingga membuat tim semakin solid,” tegasnya.
Kiper LKG-SKF Indonesia Adre Arido Geovani menyampaikan, saat awal bertemu, para pemain masih segan tegur sapa. Setelah tiga bulan berlatih bersama, mereka sudah saling kenal baik di dalam maupun luar lapangan. Secara tidak langsung, mereka pun bisa bermain lebih enak dari awal bertemu lalu. ”Saya harap kebersamaan ini semakin erat di pemusatan latihan ini. Apalagi di sini banyak kegiatan yang akan kami lakukan bersama,” katanya.
Latihan perpindahan posisi
Dalam latihan perdana di pemusatan latihan, pelatih Jumhari menekankan latihan perpindahan posisi pemain, terutama di lini depan. Selama ini, pemain depan masih lemah mengisi ruang-ruang kosong saat melakukan serangan. Sering kali, pemain depan yang sudah memberi umpan kepada temannya tidak segera mencari ruang kosong di lini depan.
Untuk itu, Jumhari memberikan beberapa set latihan perpindahan posisi. Para pemain pun sangat kewalahan. Sebab, perpindahan posisi itu harus dilakukan dengan cepat dan terus bergerak. Beberapa pemain bahkan terlihat sangat kelelahan menjalani sesi tersebut. ”Mencari ruang itu sangat penting untuk membuka peluang, terutama ketika melawan lawan yang kuat di lini tengah dan belakangnya,” tutur Jumhari.
Setelah itu, tim dicoba bermain mini pertandingan. Dengan mini pertandingan itu, mereka dituntut terus bergerak dan mencari ruang. Mereka pun diarahkan untuk berani melakukan tembakan dari luar kotak pinalti. ”Salah satu kelemahan lain dari tim ini adalah mental. Sering kali mereka kurang percaya diri saat bermain, termasuk untuk menembak ke gawang lawan. Padahal, tanpa kepercayaan diri itu, mereka tidak bisa membuat peluang,” pungkas Jumhari.