Tenaga Kesehatan Perlu Waspadai Risiko Penularan Influenza
›
Tenaga Kesehatan Perlu...
Iklan
Tenaga Kesehatan Perlu Waspadai Risiko Penularan Influenza
Influenza bukan masalah sepele karena dapat memperburuk kondisi penyakit yang dialami seseorang. Pada penderita penyakit kronik, seperti penyakit kardiovaskuler dan diabetes akan lebih rentan mengalami serangan jantung dan stroke ketika terinfeksi virus influenza.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Tenaga kesehatan merupakan kelompok yang sepatutnya mendapatkan vaksinasi influenza. Perlindungan ini penting karena tenaga kesehatan rentan terpapar virus influenza dari pasien sekaligus berpotensi menularkan penyakitnya kepada pasien lain.
Ketua Satuan Tugas Vaksinasi Dewasa Pengurus Besar Perkumpulan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) Samsuridjal Djauzi mengungkapkan, dari sekitar 700.000 tenaga kesehatan di Indonesia, baru 10 persen yang sudah mendapatkan vaksin influenza sehingga masih banyak sekali yang belum terlindungi.
“Padahal, 75 persen dari tenaga medis biasanya tetap bekerja meskipun sakit influenza. Kondisi ini berisiko tinggi menularkan virus ke pasien karena 11-59 persen penyebaran virus influenza terjadi di fasilitas layanan kesehatan, seperti rumah sakit,” ujarnya di Jakarta, Jumat (5/7/2019).
Jika dibandingkan dengan Thailand, ungkap Samsuridjal, sekitar 93 persen tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit sudah menjalani vaksinasi. Tingginya cakupan ini karena ada aturan yang mewajibkan rumah sakit untuk memberikan vaksinasi pada tenaga kesehatan sebagai syarat memperoleh akreditasi.
“Vaksinasi influenza pada tenaga medis, seperti perawat, dokter, dan bidan dapat melindungi individu itu sendiri dari paparan virus dan mencegah paparan ke pasien. Untuk itu, kami terus mendorong pemerintah agar memfasilitasi vaksinasi influenza kepada tenaga kesehatan,” katanya.
Menurut dia, penyediaan imunisasi influenza bagi tenaga kesehatan masih mungkin diselenggarakan oleh pemerintah. Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 150.000 untuk sekali suntik dengan pemberian rutin setahun sekali. Untuk menekan biaya, ia menyarakankan biaya operasional bisa dilimpahkan ke rumah sakit.
Influenza bukan masalah sepele karena dapat memperburuk kondisi penyakit yang dialami seseorang. Pada penderita penyakit kronik, seperti penyakit kardiovaskuler dan diabetes akan lebih rentan mengalami serangan jantung dan stroke ketika terinfeksi virus influenza. Sebaliknya, jika penderita penyakit kardiovaskuler mendapatkan vaksinasi dapat menurunkan risiko terkena serangan jantung sebesar 67 persen dan risiko stroke 24 persen.
Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF) Cissy B Kartasasmita menuturkan, vaksinasi merupakan cara pencegahan yang efektif untuk melindungi diri dari ancaman penularan influenza. Pemberian vaksin ini utamanya untuk kelompok rentan, seperti tenaga kesehatan, anak usia 6 bulan sampai 5 tahun, ibu hamil, dan lansia.
Influenza bukan sekadar batuk dan pilek biasa. Penyakit ini ditularkan oleh virus influenza dengan tingkat keparahan yang beragam. Beberapa jenis influenza bahkan bisa menyebabkan kematian seperti flu babi (H1N1) dan flu burung (H5N1). Gejala yang timbul tidak spesifik, seperti batuk, demam, sakit kepala, sakit otot, lemas, sakit tengorokan, serta mual dan muntah. Apabila gejala itu dialami lebih dari tiga hari, pasien disarankan memeriksakan diri ke dokter.
Rentan terpapar
Cissy mengatakan, Indonesia termasuk negara yang rentan terpapar virus influenza. Dari penelitian yang dia lakukan, virus ini ditemui sepanjang tahun. Penularannya semakin tinggi karena etika batuk dari masyarakat belum terbentuk.
“Influenza mudah ditularkan melalui udara dan percikan ludah. Kebiasan masyarakat kita justru memperparah penularan. Kebiasaan itu seperti suka membuang ludah sembarangan, tidak menutup mulut saat batuk ataupun bersin, serta jarang mencuci tangan,” ucapnya.