Bus Damri Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi Normal
›
Bus Damri Bandara...
Iklan
Bus Damri Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi Normal
Bus Damri trayek Bandara Soekarno-Hatta kembali beroperasi normal melayani penumpang dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Sabtu (6/7/2019) sejak pukul 12.00. Operasi bus itu terganggu akibat para pengemudi bus menggelar protes dengan cara mogok kerja sejak Jumat, 5 Juli.
Oleh
Stefanus Ato
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bus Damri trayek Bandara Soekarno-Hatta kembali beroperasi normal melayani penumpang dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Sabtu (6/7/2019) sejak pukul 12.00. Operasi bus itu terganggu akibat para pengemudi bus menggelar protes dengan cara mogok kerja sejak Jumat, 5 Juli.
”Tadi siang pukul 12.00 sudah beroperasi normal. Tadi sudah ada rapat dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan direksi kami,” kata Ratna Riani Rahayu Humas Perum Damri.
Ia menambahkan, dalam rapat yang juga dihadiri para pengemudi itu, sudah ada titik temu antara manajemen Perum Damri dan pengemudi sehingga para pengemudi saat ini telah kembali bekerja seperti sediakala. Meski demikian, Ratna enggan menyebut poin-poin yang disepakati itu.
Sebelumnya, Perum Damri menyampaikan permohonan maaf karena operasi bus Damri trayek Bandara Soekarno-Hatta terganggu. Hal itu imbas dari protes pengemudi dengan cara melakukan mogok kerja. Mereka menuntut manajemen Perum Damri mengembalikan helper lama untuk kembali ditempatkan di dalam bus.
Ratna mengatakan, Perum Damri saat ini mengembangkan sistem tiket elektronik. Dengan demikian, keberadaan helper di dalam bus sudah tidak diperlukan sehingga helper dipindahkan ke luar bus untuk membantu pelanggan Damri di titik-titik pemberangkatan dan kedatangan bus.
Namun, untuk membenahi status helper yang sebelumnya tanpa ikatan kerja resmi, manajemen Perum Damri melaksanakan seleksi dalam penerimaan helper. Dari hasil seleksi yang melibatkan 300 helper, hanya 90 yang dinyatakan lulus.
”Yang lulus tes seharusnya bisa langsung kerja. Tetapi mereka mengundurkan diri karena diprovokasi oleh teman-temannya yang tidak lulus,” kata Ratna.