Hingga Sabtu (6/7/2019), Kepolisian Resor Magelang Kota, Jawa Tengah, belum bisa memastikan jumlah pelaku pelemparan bom molotov di dua lokasi di Kota Magelang pada Rabu (3/7/2019).
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Hingga Sabtu (6/7/2019), Kepolisian Resor Magelang Kota, Jawa Tengah, belum bisa memastikan jumlah pelaku pelemparan bom molotov di dua lokasi di Kota Magelang, Rabu, 3 Juli. Penyelidikan kasus ini masih memerlukan analisis mendalam.
Kepala Polres Magelang Kota Ajun Komisaris Besar Idham Mahdi mengatakan, penyelidikan untuk mengetahui jumlah pelaku tidak bisa dilakukan secara cepat karena polisi harus menganalisis hasil rekaman kamera pemantau (CCTV) dari beberapa titik.
”Pelemparan bom molotov terjadi di dua lokasi. Di masing-masing lokasi, ada hasil rekaman CCTV di lebih dari satu titik. Kami harus berhati-hati karena ada hasil rekaman di banyak titik yang harus kami cermati,” ujarnya, Sabtu.
Kasus pelemparan bom molotov ini terjadi di Kantor Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Magelang Kota dan di rumah dinas Ketua DPRD Kota Magelang. Pelemparan tersebut dilakukan oleh orang tidak dikenal pada Rabu sekitar pukul 22.30.
Pelaku terlebih dahulu melempar bom molotov ke Kantor Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Magelang Kota sebelum melakukan hal serupa ke rumah dinas Ketua DPRD Kota Magelang. Pelaku menggunakan sepeda motor.
Idham menyebutkan, ada banyak hal yang belum bisa dipublikasikan karena kasus ini masih dalam penyelidikan. Dia pun tidak bisa mengungkap secara mendetail menyangkut hasil rekaman CCTV karena hal itu dikhawatirkan akan membuat pelaku kabur atau membuat alibi.
”Dengan pemberitaan yang menyebutkan pelaku terpantau melalui kamera CCTV saja, mungkin saat ini sudah membuat pelaku kabur, pergi dari Kota Magelang,” ujarnya.
Menyikapi kemungkinan tersebut, Polres Magelang Kota sudah berkoordinasi dengan sejumlah polres di beberapa daerah.
Idham mengatakan, pihaknya juga belum bisa merumuskan dugaan tertentu menyangkut motif pelaku. Hal itu baru bisa diketahui setelah pelaku berhasil dibekuk.
Idham menuturkan, Polres Magelang terus mengintensifkan kegiatan patroli hingga ke kampung-kampung. Selain untuk meningkatkan pengamanan, upaya ini juga dilakukan untuk menenangkan masyarakat.
Marsel (39), warga Kelurahan Gelangan, Kecamatan Magelang Tengah, berharap polisi segera mengungkap kasus ini. Pengungkapan kasus, pelaku, dan motifnya akan membuat masyarakat menjadi lebih tenang.
”Kalau pengungkapan kasus berlangsung lambat, maka kami, warga, juga akan terus dibayangi kekhawatiran dan terus bertanya-tanya, apakah nantinya kejadian tersebut akan berulang atau tidak, di mana lagi lokasi berikutnya, dan apakah pelaku akan menyasar korban manusia atau tidak,” ucapnya.
Galuh (36), warga Ngentak, Kecamatan Magelang Tengah, mengatakan, jika sudah ada rekaman CCTV, polisi seharusnya bisa bergerak lebih cepat untuk mengungkap kasus ini.