BITUNG, KOMPAS Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, Sulawesi Utara, yang diresmikan pada 1 April 2019 belum berfungsi secara aktif. Namun, Presiden Joko Widodo yakin, KEK akan segera beroperasi jika infrastruktur pendukung telah berfungsi.
Salah satu infrastruktur pendukung adalah Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 39,9 kilometer. Dalam peninjauan Presiden, Jumat (5/7/2019) siang, diketahui, pembangunan jalan tol terhambat pembebasan lahan di ruas sepanjang 13 kilometer. Penyelesaian jalan tol molor dari April menjadi Oktober tahun ini.
”Tol Manado-Bitung tidak hanya bermanfaat untuk industri, tetapi juga untuk pariwisata di Pulisan (KEK Tanjung Pulisan, Likupang, Minahasa Utara),” kata Presiden Jokowi.
Tol Manado-Bitung dibagi menjadi empat seksi. Seksi I, Kilometer 0-7, dibangun dengan dana pinjaman dari China senilai Rp 1,2 triliun. Seksi II, Kilometer 7-14, didanai APBN senilai Rp 1,7 triliun. Sisanya sepanjang 25 kilometer didanai PT Jasa Marga Rp 3,1 triliun.
Kepala Administrator KEK Bitung Handri Tirayoh mengatakan, baru ada satu perusahaan yang merealisasikan investasi di KEK Bitung, yaitu PR Futai Sulawesi Utara. Nilai investasi Rp 1,4 triliun digunakan untuk membangun mes karyawan dan pabrik. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan kertas dan bijih plastik. Selain itu, ada 35 perusahaan yang juga sudah mengajukan letter of intent untuk berinvestasi.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sulut Jenny Karouw mengatakan, perusahaan akan mendapatkan beberapa insentif fiskal, seperti tax holiday 100 persen 15-20 tahun untuk bidang prioritas, di antaranya perikanan, kelapa, dan farmasi, serta bebas bea masuk impor bahan produksi.
Presiden juga merencanakan perbaikan Pelabuhan ASDP Bitung mulai Oktober 2019. Pemerintah Kota Bitung dan Pemprov Sulut telah menyiapkan lahan untuk pengembangan. Nantinya pelabuhan ini bisa menjadi pelabuhan rakyat untuk muat barang dan pelayaran ke pulau lain.
Jembatan dari Bitung ke Pulau Lembeh juga segera dibangun. Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, jembatan dengan bentang 1 kilometer itu akan dianggarkan pada APBN 2020 senilai sekitar Rp 500 miliar. (INA/OKA)