Pendaki Belia yang Hilang Ditemukan Tewas di Hari Ulang Tahunnya
›
Pendaki Belia yang Hilang...
Iklan
Pendaki Belia yang Hilang Ditemukan Tewas di Hari Ulang Tahunnya
Thoriq Rizki Maulidan, pendaki yang hilang di Puncak Piramida, Gunung Ranggeno, Bondowoso, Jawa Timur, akhirnya ditemukan pada Jumat (5/7/2019). Ironisnya, jenazah Thoriq ditemukan tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-16.
Oleh
ANDREAS BENOE ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Thoriq Rizki Maulidan, pendaki yang hilang di Puncak Piramida, Gunung Ranggeno, Bondowoso, Jawa Timur, akhirnya ditemukan pada Jumat (5/7/2019). Setelah 13 hari proses pencarian, dia ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Ironisnya, jenazah Thoriq ditemukan tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-16.
Korban pertama kali ditemukan relawan Wanadri dan Gema Mahapeta Universitas Bondowoso (GMPT), Jumat, sekitar pukul 15.30. Dari rilis Wanadri yang diterima Kompas, Thoriq ditemukan tersangkut pada ranting pohon.
”Melihat dari terjalnya medan, dia terjatuh dan terperosok, lalu tersangkut di batang pohon,” ujar anggota Bidang Operasional Wanadri, Eko Wahyu Prasetyo.
Thoriq ditemukan bersama barang-barang yang dikenakannya. Pakaian yang ia gunakan juga masih utuh.
Dengan alasan hari mulai gelap saat kabar penemuan jenazah diterima, keesokan harinya, tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos Jember mengevakuasi jenazah. ”Tim dari Basarnas Pos Jember pertama kali berangkat untuk mengevakuasi korban pada pukul 05.00. Tim membawa kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung proses evakuasi yang telah diawali oleh rekan-rekan Wanadri dan GMPT,” tutur Komandan Tim Pos SAR Jember Rudy Prahara.
Pada pukul 08.00, regu kedua dari tim SAR Jember kembali naik ke lokasi penemuan untuk menempatkan personel di sepanjang jalur evakuasi. Hal itu dilakukan guna memudahkan proses estafet evakuasi korban dari lokasi penemuan hingga ke Pos I.
Sekitar pukul 13.00, seluruh tim sudah bersiap di posisi masing-masing untuk melakukan estafet. Baru pada pukul 16.00, korban tiba di Pos I, kemudian dibawa ke rumah duka.
Kronologi
Dari keterangan yang dihimpun Basarnas, Thoriq dan rekan-rekannya mendaki Gunung Ranggeno sejak Senin (24/6/2019) pukul 05.00. Mereka mendaki melalui jalur pendakian Kecamatan Curahdami.
Sesampai di kaki Gunung Ranggeno sore hari, mereka melanjutkan perjalanan ke puncak. Namun, Syafril, salah satu pendaki, memilih tidak melanjutkan perjalanan dan menunggu di jalur pendakian punggung naga.
Pada pukul 15.50, Thoriq dan dua rekannya, Pungki dan Rizki, berhasil mencapai puncak. Sekitar 10 menit di puncak, ketiganya memilih turun karena merasa kasihan kepada Syafril yang menunggu di bawah.
Thoriq lantas turun dengan sedikit berlari di jalan terjal, sementara kedua rekannya memilih berjalan mundur sembari merangkak agar tidak terjatuh. Jarak Thoriq dan kedua temannya berkisar 15-20 meter.
Saat ketiganya menuruni bukit, Syafril masih melihat Thoriq. Namun, Syafril yang sibuk mengedit foto di telepon genggamnya tiba-tiba kehilangan jejak Thoriq. Pungki dan Rizki yang ada di belakang Thoriq baru mengetahui Thoriq hilang setelah tiba di tempat Syafril.
Saat kejadian, cuaca berkabut sehingga mengurangi jarak pandang. Pada saat itu juga tidak ada kelompok pendaki lain yang menyusuri jalur pendakian. Dengan ditemukannya jenazah Thoriq, selama 13 hari Thoriq dinyatakan hilang.