logo Kompas.id
Sutar Aki dan Simbok
Iklan

Sutar Aki dan Simbok

Oleh
Maria Antonia SFS
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YP1eEvX7H88daPKQT5G0M2Jy2YU=/1024x1277/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2FIlustrasi-Cerpen-Sutar-AKI_1562310421.jpg
Kompas

Didie SW

Sudah genap enam bulan sejak Sutar datang pertama kali di kota itu bersama dengan Mbak Tarni. Barni, anak perempuan Mas Bardi dan Mbak Tarni sudah bisa berjalan tertatih-tatih. Setiap kali Sutar pulang dari memulung, anak itu sudah bisa menyambut dengan bertanya,“Lik Utar udah pulang, bawa apa?” Sutar selalu berusaha membawakan sesuatu, entah sepotong kue yang ia beli di warung, beberapa biji permen, kadang juga mainan yang ia dapat di tempat sampah, tapi sudah ia cuci bersih. Sutar menyayangi keponakannya seperti Mbak Tarni menyayangi dirinya.

Dari cerita Aki yang sepotong-sepotong, ia mulai merasa kenal siapa Aki itu. Waktu masih muda, sebelum menikah, Aki dibawa seorang tetangganya yang menjadi guru di kota itu. Aki yang mempunyai ijazah Sekolah Rakyat diterima sebagai tenaga kebersihan di sekolah tempat tetangganya itu mengajar. Aki menikah dengan seorang penjual gorengan yang berjualan di depan sekolah. Mereka tidak dikaruniai anak, tetapi hidup rukun sampai istri Aki meninggal. Waktu itu Aki masih berhak atas rumah kecil orangtuanya di desa. Tapi adik laki-lakinya telah membeli bagian Aki. Aki lalu membeli sepetak rumah di gang itu, yang ia tempati sampai sekarang.

Editor:
arcanaputu
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000