Tertimbun di Area Tambang, Dua Pekerja Belum Ditemukan
›
Tertimbun di Area Tambang, Dua...
Iklan
Tertimbun di Area Tambang, Dua Pekerja Belum Ditemukan
Memasuki hari kedelapan masa pencarian, Minggu (7/7/2019), dua pekerja yang tertimbun longsor di area tambang batubara di Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur belum ditemukan.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Memasuki hari kedelapan masa pencarian, Minggu (7/7/2019), dua pekerja yang tertimbun longsor di area tambang batubara di Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur, belum ditemukan. Polisi masih menyelidiki penyebab kejadian ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, galian lubang tambang di RT 015, Kelurahan Makroman, itu merupakan bagian area tambang batubara PT Multindo Tritama Abadi seluas 2 hektar.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Samarinda Irfan mengatakan, kronologi kejadian, pada Minggu (30/6/2019) sekitar pukul 02.30 Wita, terdapat tiga ekskavator yang dioperasikan tiga orang, yakni Nainggolan (27), Norman Sihaloho (40), dan Ricardo Samosir (27).
Kemudian, saat terjadi pergeseran tanah di atas tebing, tiga ekskavator itu ikut tergeser. Nainggolan berada di posisi paling depan dan berhasil keluar dari ekskavator menyelamatkan diri.
”Dia sempat memberikan peringatan kepada dua rekannya. Namun, longsor seketika terjadi sehingga dua pekerja lainnya tertimbun bersama ekskavator yang ditumpangi,” kata Irfan saat dihubungi dari Balikpapan.
Korban tertimbun di kedalaman 15 meter. Kondisi tanah yang labil menyulitkan tim gabungan dalam melakukan pencarian. Saat ini, tim gabungan sudah berhasil mengeruk timbunan tanah sehingga bagian dari ekskavator yang tertimbun sudah terlihat. Irfan menambahkan, aroma busuk juga sudah tercium.
Kondisi tanah yang labil menyulitkan tim gabungan dalam melakukan pencarian. Saat ini, tim gabungan sudah berhasil mengeruk timbunan tanah sehingga bagian dari ekskavator yang tertimbun sudah terlihat.
”Kami masih mencari korban, apakah di dalam kabin atau justru tertindih alat berat. Sekitar lokasi itu masih dikelilingi lumpur dan tanah yang terus bergerak sehingga tim harus sangat hati-hati,” katanya.
Empat ekskavator dan empat truk dikerahkan untuk pencarian korban. Sebanyak 30 anggota tim gabungan dari polisi, TNI, Brimob, dan BNPB masih terus melakukan pencarian sejak pukul 08.00 Wita sampai 17.00 Wita. Irfan mengatakan, pencarian dilakukan sampai korban ditemukan. Selama masa pencarian ini, aktivitas tambang di lokasi itu dihentikan.
Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor Kota Samarinda Inspektur Dua Danovan mengatakan, polisi masih menghimpun informasi penyebab kejadian tersebut. Selain membantu pencarian, polisi juga melakukan penyelidikan apakah kejadian ini murni kecelakaan atau ada prosedur keselamatan yang tidak ditaati.
”Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kelengkapan (kegiatan pertambangan) dan bukti-bukti,” kata Danovan.