JAKARTA, KOMPAS – PT Asuransi Adira Dinamika atau Adira Insurance menyadari peningkatan kualitas layanan digital merupakan kunci untuk bertahan di era disrupsi teknologi. Perusahaan asuransi kendaraan itu mengadirkan pengembangan fitur digital yang memudahkan nasabah dalam memantau klaim.
Adira memperkenalkan fitur pemantauan klaim asuransi kendaraan, yaitu Track Claim, dalam aplikasi Autocilin Mobile Claim (AMC). Fitur ini membuat pelanggan dapat memantau sendiri status pengerjaan kendaraan melalui aplikasi dengan waktu yang sebenarnya.
“Pelanggan dan Business partner dapat melihat secara langsung unit-unit yang sedang dalam pengerjaan klaim. Mereka akan mendapatkan dashboard yang tersambung ke aplikasi Monitoring Status pengerjaan klaim milik Adira Insurance,” ucap Chief Operation and IT Officer Adira Insurance Donni Gandamana.
Donny mengatakan, cara ini menjadi salah satu terobosan pihaknya untuk unggul dibandingkan perusahaan asuransi lainnya. Hal itu juga ditujukan dalam menciptakan pengalaman terbaik bagi pelanggan.
Sepanjang 2019 laporan klaim yang masuk menggunakan aplikasi AMC sudah lebih dari 4.000 laporan setiap bulan. Jumlah itu mencapai lebih dari 95 persen total klaim asuransi kendaraan bermotor, khususnya roda empat.
“Dengan seluruh proses laporan dan follow up menggunakan sistem yang terintegrasi dengan bengkel rekanan Adira, jumlah pengguna fitur ini terus bertambah. Kami akan terus mengembangkan fitur ini,” pungkas Donni.
Untuk mendukung infrastruktur teknologi itu, Adira juga mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Mereka menerapkan program Working at Home (WAH).
“Dengan WAH, kami berupaya meningkatkan tingkat produktivitas karyawan agar dapat memberikan layanan yang semakin prima kepada seluruh pelanggan dan business partner. Jadi karyawan dapat bekerja di mana saja,” kata Donni
Adira memandang pengembangan teknologi digital merupakan cara paling efektif untuk bertahan di era disrupsi saat ini. Perubahan perilaku masyarakat yang bergantung terhadap teknologi menjadi pemicu kebutuhan baru di idustri asuransi kendaraan.
Chief Executive Officer Adira Insurance Julian Noor menjelaskan, perkembangan teknologi yang dilakukan pihaknya merupakan keinginan dari para pelangganan. Mereka membutuhkan layanan yang serba praktis.
“Pelanggan tidak ingin lagi terbebani dengan pengurusan klaim yang berbelit dan pendaftaran premi yang menyita waktu. Sekarang semuanya ingin praktis sehingga penggunaan teknologi sangat dibutuhkan," kata Julian.
Pada 2018, Adira mencatatkan pertumbuhan cukup signifikan. Jumlah pendapatan premi mereka menjadi Rp 2,4 trilun atau meningkat 21 persen secara tahunan. Premi itu mendorong peningkatan laba bersih mencapai Rp 409 miliar atau naik 17 persen secara tahunan.
Askrindo
Di sisi lain, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) menjadikan ajang Prambanan Jazz Festival 2019, 5-7 Juli 2019, untuk memperluas kesadaran akan asuransi. Acara musik yang menghadirkan penyanyi asal Inggris Calum Scott itu dinilai tepat untuk memperkenalkan asuransi ke generasi muda.
"Kita ingin hadir disini guna meningkatkan awareness perusahan dan produk Askrindo serta mempromosikan tentang pentingnya asuransi. Khusunya kepada generasi milenial yang hadir dalam acara tersebut," ujar Direktur Operasional Ritel Askrindo, Anton F. Siregar.
Salah satu fitur yang diperkenalkan Askrido yakni digiAsk. Aplikasi itu membuat pelanggan bisa mendapatkan perlindungan asuransi kecelakaan diri dengan mudah lewat aplikasi.
Adapun Askrindo memberikan jaminan asuransi pada seluruh bintang tamu, ofisial, dan penonton Prambanan Jazz Festival. Total pertanggungannya mencapai Rp 100 juta per orang dengan keseluruhan mencapai Rp 825 miliar.