Industri perhotelan di Cirebon, Jawa Barat, menyambut aktifnya kembali penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Kabupaten Majalengka. Selain menjajaki kerja sama dengan maskapai, sejumlah hotel juga menawarkan harga promo bagi penumpang Kertajati.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS – Pelaku Industri perhotelan di Cirebon, Jawa Barat, menyambut positif aktifnya kembali penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Kabupaten Majalengka. Selain mereka menjajaki kerja sama dengan maskapai, sejumlah hotel juga menawarkan harga promo bagi penumpang Kertajati.
“Kami gembira dengan aktifnya kembali BIJB (Bandara Internasional Jabar) Kertajati. Oleh karena itu, kami menyiapkan promo bagi penumpang bandara,” ujar Manager Hotel Amaris Cirebon I Kadek Suardana, Senin (8/7/2019), di Cirebon.
Bagi penumpang Bandara Kertajati yang dapat menunjukkan boarding pass (tiket untuk masuk ke pesawat), pihaknya memberikan harga khusus, yakni Rp 350.000 per kamar dari harga normal sebesar Rp 390.000 per kamar.
“Rencananya, potongan ini berlaku selama 2019 ini. Kalau memang bagus, nanti akan kami lanjutkan,” ujar I Kadek.
Kementerian Perhubungan memindahkan rute penerbangan ke-12 kota dari Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, ke Bandara Kertajati. Kota itu adalah Denpasar, Surabaya, Medan, Palembang, Pekanbaru, Makassar, Padang, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Batam, dan Lombok.
Sesuai izin Kemenhub, maskapai yang beroperasi adalah AirAsia, Citilink, Garuda Indonesia, Lion Air, dan Xpress Air. Rencananya akan ada 48 frekuensi pergerakan pesawat baik yang mendarat maupun lepas landas dari pukul 06.00 hingga 21.00 setiap hari.
Sebelumnya, sejak 21 Mei, bandara yang diresmikan Presiden Joko Widodo 24 Mei 2018, sama sekali tidak melayani penerbangan. Padahal, bandara terbesar kedua di Indonesia dengan luas 1.800 hektar itu melayani sejumlah rute penerbangan, seperti Surabaya, Semarang, bahkan Madinah, Arab Saudi.
“Dengan pemindahan rute ke Kertajati, kami optimistis, hotel di Cirebon tumbuh, termasuk tingkat okupansinya,” ujarnya.
Saat ini, okupansi hotel, lanjutnya, berkisar 60 persen sampai 70 persen. Namun, ketika hari besar seperti libur Lebaran, total 83 kamar di Amaris penuh.
Hotel Santika Cirebon juga menawarkan diskon 40 persen bagi tamu yang dapat menunjukkan boarding pass Bandara Kertajati saat chek-in. Caranya calon konsumen bisa dengan memesan kamar via telepon di 0231-200570.
Satu boarding pass hanya berlaku untuk satu kamar dengan maksimal tiga hari terhitung mulai tanggal yang tertera di tiket untuk masuk pesawat. Promo tersebut berlaku untuk seluruh tipe kamar.
“Promo ini dapat dimanfaatkan hingga 30 Desember 2019,” ujar Chiko Handoyo, Public Relations Hotel Santika Cirebon.
Kerja sama maskapai
Menyambut aktifnya kembali penerbangan di Bandara Kertajati, Hotel Aston Cirebon tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah maskapai yang beroperasi di Kertajati.
“Kami sudah kontak beberapa maskapai dan menawarkan harga khusus. Awak pesawat dapat beristirahat di Cirebon sembari menunggu waktu terbang,” ujar Executive Assistant Manager Aston Cirebon Niken Damayanti.
Menurut Niken, saat ini, hanya Cirebon yang akomodasinya paling siap untuk menyambut penumpang Bandara Kertajati. Di Cirebon, terdapat 107 hotel bintang dan melati. Jaraknya, sekitar 1 jam dari Bandara Kertajati via Jalan Tol Cikopo-Palimanan. Sementara di Majalengka, baru terdapat satu hotel bintang tiga, sekitar 30 kilometer dari Bandara Kertajati.
Niken optimistis, kehadiran infrastruktur seperti bandara akan mendongkrak jumlah tamu di hotel. Hal itu terbukti saat Jalan Tol Cipali beroperasi pertengahan 2015, tingkat okupansi Aston Cirebon tumbuh 16 persen dibandingkan sebelum ada Cipali.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Bandara Kertajati, Sabtu (6/7), meminta Pemprov Jabar mengembangkan destinasi wisata di Cirebon dan sekitarnya.
“Cirebon sudah punya nama karena akomodasinya lengkap,” turu Budi Karya Sumadi.